2 Kali Lipat Lebih Mahal dari Indonesia, Ini Ongkos Haji dari Maroko

Ongkos Haji

Bagikan

Ongkos haji dari Maroko ternyata jauh lebih mahal dari ongkos haji Indonesia. Bersama degan Komisi VIII DPR RI, Kementerian Agama (Kemenag) menyepakati biaya haji 2020 Indonesia sebesar Rp35,2 juta. Angka itu tak berubah dari baiaya tahun lalu.

Sementara itu, ongkos haji dari Maroko mencapai Rp72 juta. Menteri Urusan Islam Maroko, Ahmad Toufiq menyatakan bahwa total biaya tersebut mengalami kenaikan karena harga tiket perjalanan yang juga ikut naik. Sebelumnya, pada tahun 2019, total baiaya haji dari Maroko sebsar Rp71,5 juta atau 49,906 dirham Maroko.

Lebih lanjut, Pemerintah Maroko telah mewajibkan para calon jamaah untuk membayar biaya tersebut pada awal Maret, yaitu pada tanggal 2-13 Maret tahun 2020 di bank yang juga telah disepakati, yaitu Al Barid Bank, Maroko.

Biaya yang harus dilunasi calon jamaah Maroko itu akan dipergunakan untuk membayar biaya akomodasi dari Maroko ke Arab Saudi, biaya transpportasi selama haji dan biaya konsumsi selama di Kota Makkah dan Madinah.

Selanjutnya, Ahmad Taoufiq menjelaskan bahwa besaran biaya di atas telah mencakup biaya asuransi serta baiaya pembayaran visa, dilansir dari Moroccoworldnews, Senin, 24 Februari 2020.

Rincian Ongkos Haji Maroko

Untuk besaran biaya tiket dari Maroko ke Makkah, telah ditetapkan sebesar 11.000 dirham Maroko atau setara dengan 15,7 juta rupiah.

Sementara pembayaran vaksin miningitis dan virus influenza juga telah ditetapkan sebsar 419 dirham Maroko atau setara dengan 600 ribu rupiah. Biaya ini lebih rendah dibandingkan tahun lalu, 480 dirham Maroko atau setara 680 ribu rupiah.

Terkait uang saku selama berada di Arab Saudi, Ahmad Toufiq menyatakan bahwa jamaah haji harus membawa uang sejumlah 15.000 dirham Maroko (21,5 juta rupiah) untuk pengeluaran pribadi. “Mereka juga dapat menggunakan sumbangan wisata sebesar 45.000 dirham Maroko (64,5 juta rupiah),” katanya.

Maskapai yang ditunjuk untuk menfasilitasi penerbangan jamaah haji disebut harus mengatur jadwal mereka dengan mempertimbangkan masa tinggal jamaah haji selama minimal 28 hari. Periode maksimum jamaah berada di Saudi tidak boleh lebih dari 30 hari.

Ibadah haji diperkirakan akan dimulai pada akhir Juli dan berjalan hingga Agustus. Hampir 32.000 jamaah haji asal Maroko melakukan perjalanan pada tahun 2019.