2019 Indonesia Targetkan 200.000 Wisatawan Saudi Datang ke Tanah Air

2019 Indonesia Targetkan 200.000 Wisatawan Saudi Datang ke Tanah Air

Bagikan

Tahun ini merupakan kali keempat Indonesia mengikuti Festival International Travel dan Tourism di Jeddah, Arab Saudi.

Bapak Sulaeman selaku perwakilan dari Kementerian Pariwisata Indonesia turut hadir dalam acara yang digelar setahun sekali ini.

Ia menjelaskan bahwa tahun ini Indonesia membawa 18 Peserta yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah kunjungan orang Arab Saudi ke Indonesia.

“Kali ini Indonesia membawa 18 seller/exibitor yang artinya semakin memperkuat serangan Indonesia untuk meraih wisatawan dari Saudi,” ungkapnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa orang Arab Saudi lebih suka untuk berlibur ke Eropa, Amerika, dan negera tetangga ketimbang ke Indonesia.

“Jumlah pengunjung Arab Saudi ke Indonesia masih sedikit karena persaingan pasar. Mereka lebih suka ke Eropa, Turki, Amerika dan negara-negara tetangga, sementara Indonesia menjadi destinasi ke sekian,” paparnya.

2019 Indonesia Targetkan 200.000 Wisatawan Saudi Datang ke Tanah Air

Ia juga menambahkan bahwa orang Saudi yang pernah datang ke Indonesia selalu mencari 3 hal, yaitu segarnya air, hawa dingin, dan indahnya kehijauan.

“Orang Saudi sukanya air, dingin, dan hijau. Tapi ada perkembangan bahwa orang Saudi juga menyukai mall yang ada tempat mainan anak-anaknya supaya istri-istri mereka bisa mengawasi anak-anak,” imbuhnya.

 

Dalam kesempatan ini, Sulaeman juga membeberkan target pemerintah Indonesia dalam mendatangkan wisatawan dari luar negeri pada tahun ini.

“Target tahun 2019 ini harus 20 juta wisatawan dari seluruh dunia. Sementara dari Arab Saudi kami menargetkan sebanyak 200 ribu wisatawan,” ucapnya.

Ternyata Nama Sumatra Barat Sudah Tak Asing Lagi di Telinga Orang Saudi

 

Di akhir pertemuan, ia mengucapkan harapan bahwa semoga semakin banyak warga Arab Saudi yang berkunjung ke Indonesia.

“Harapannya setelah acara ini selesai adalah meningkatnya jumlah kunjungan orang Saudi ke Indonesia karena persaingan pasar sangat ketat karena Asia Tengah juga mengembangkan pasar di Arab Saudi,” tukasnya.