4 Hal yang Harus Mama Muda Perhatikan Kala Membawa Bayi Traveling

Bagikan

Traveling kadang bisa menjadi hal yang wajib dilakukan oleh siapapun ketika waktu bosan akan rutinitas harian muncul. Tak terkecuali bagi para ibu yang memiliki bayi di bawah tiga tahun (batita).

Terkadang, rencana berpelesir bagi para pasangan muda yang memiliki batita terhambat karena anggapan jalan-jalan membawa bayi ribet, repot dan menjemukan.

Akhirnya, rencana traveling bersama suami dan bayi kecil pun tak pernah terwujud.

ilustrasi traveling (pxhere.com)

Bahkan, keribetan makin menjadi jika kamu harus berpergian dengan menggunakan pesawat udara. Ruang gerak kamu pun jadi makin terbatas, begitupula sang batita yang kamu ajak traveling

Bila tidak dipersiapkan dengan baik, bisa saja si kecil rewel tiada henti selama perjalan.

Namun, tenang. Ada banyak cara agar perjalanan kamu bersama buah hati terasa menyenangkan. Arsikh Mawaddah, ibu muda yang hobi traveling punya sejumlah tips bagaimana agar perjalanan mu bersama si kecil jadi begitu menyenangkan.

Menurut Arsikh, liburan dengan si kecil, apalagi ke tempat yang agak jauh sebenarnya menyenangkan. Asalkan harus dipersiapkan dengan baik.

Arsikh mengaku ,sejauh ini, dia dan anaknya, Muhammad Hamka Azzam Alfatih, yang kini berusia 2,5 tahun cukup sering traveling ke tempat wisata menarik di sejumlah daerah dan luar negeri

“Paling ke Bandung, Bogor, dan wilayah di sekitar Jakarta aja kalau untuk sekedar melepas penat. Yang lumayan cukup jauh, ke Bengkulu, Yogyakarta, Singapura,” ucap dia.

Arsikh mengaku perjalanannya bersama bayinya itu, tidak jarang harus dihadapi sejumlah kerepotan lantaran si kecil menangis atau bosan dalam perjalanan.

Namun, dia mengaku punya sejumlah tips dan trik agar traveling bersama si kecil menjadi menyenangkan.

Berikut 4 Tips untuk para mama muda agar liburan bersama si kecil menyenangkan.

Buat Rencana Perjalanan

ilustrasi perencanaan (pxhere.com)

Menurut Arsikh, rencana perjalanan merupakan hal yang wajib dilakukan sebelum traveling bersama si kecil. Ada baiknya, rencana perjalanan dilakukan jauh-jauh hari.

“Riset, browsing internet mengenai tempat yang mau kita tuju. Apakah lokasinya cukup ramah untuk dikunjungi untuk bayi. Bisa juga cari referensi dari siapa saja yang sebelumnya pernah ke tempat itu,” kata perempuan yang berprofesi sebagai penggiat anak itu.

Menurutnya, membuat rencana perjalanan harus menyesuaikan dengan kondisi kita sebagai orang tua dan anak. Jangan sampai anak kecapaian yang akhirnya berujung sakit.

“Jangan sampai kita jadi frustasi karena itinerary enggak tercapai sebab situasi dan kondisi anak enggak memungkinkan buat mengikuti maunya kita,” ucap dia.

Untuk penginapan ada baiknya memesan lebh dahulu. Ada banyak cara, salah satunya mememsan melalui aplikasi traveling yang saat ini cukup banyak pilihannya.

“Saran saya, biar bisa menyusun itinerary (perencanaan) dengan baik. Kalau perjalanannya ke luar negeri, langsung sekalian pesan penginapan dari Indonesia,” kata dia.

Persiapkan Backpack dan Baby Stroller

Seorang ayah membawa anaknya saat berlibur ke Universal Studio, Singapura (Istimewa)

Untuk perjalanan bersama buah hati, sangat dianjurkan untuk membawa backpack ketimbang tas jinjing. Selain muat banyak, backpack akan memudahkan mobilitas dalam menjaga sang balita.

Jika rewel pun, kamu dapat mudah menggendong sang balita tanpa khawatir menanggung beban di kedua tangan.

Selain itu, disarankan juga membawa kereta dorong bayi atau baby stroller. Ini menjadi hal yang cukup penting bila perjalanan cukup jauh.Apalagi, bila anda mengunjungi tempat-tempat wisata yang mengharuskan untuk banyak berjalan kaki.

Tentu, akan sangat merepotkan bila harus menggendong si kecil selama dalam perjalanan.  

“Tapi kalau negara yang dituju akses taksinya gampang dan murah seperti Bangkok ya santai aja tanpa stroller,” kata dia.

Stok Makanan dan Popok Secukupnya

Liburan ke Jakarta Aquarium (Istimewa)

Perjalanan panjang terkadang dapat membuat bayi bosan. Jika sudah bosan, mereka akan dengan mudah rewel.

Salah satu cara agar mereka nggak rewel adalah menyodorkan makanan. Makanan bisa berupa camilan seperti roti, permen, coklat, hingga sereal yang dapat membuat mereka sibuk menikmati makanan.

“Intinya, buat sekenyang mungkin balita kamu,” ucap Arsikh.

Pasangan muda bersama bayinya berpose di area Merlion Park, Singapura (Istimewa)

Bila bayi sudah makan MPASI (makanan pengganti ASI), bawa hanya makanan bayi yang dibutuhkan selama perjalanan. Kamu bisa membeli kembali ketika tiba di tujuan.

Namun, jika bepergian ke negara lain atau tempat yang sulit untuk membeli yang dibutuhkan, ada baiknya mengemas persediaan makanan.

Bila masih menyusui, jangan lupa bawa air minum botol agar Anda tidak dehidrasi. Namun, bila sudah tidak menyusui akan lebih nyaman bila kamu membawa susu formula siap pakai untuk bayi.

“Dan jangan lupa bawa cukup popok selama perjalanan, kantong untuk popok kotor, dan lotion untuk ruam popok, ” kata Fouder Taman Belajar Asmaul Husna itu.

Bawa obat-obatan pribadi

Ilustrasi obat-obatan (pxhere.com)

Membawa bayi ke tempat jauh dari rumah terkadang cukup membuat was-was. Karena itu, gak ada salahnya untuk lebih siaga. Yang perlu kamu lakukan yaitu membawa obat-obatan pribadi bagi si kecil.   

“Membawa bayi jangan lupa bawa  minyak telon, plester luka, obat batuk, obat panas, dan vitamin.

Padatnya aktivitas jalan-jalan dikhawatirkan dapat membuat kondisi kesehatan bayi menurut. karena itu, obat-obatan yang biasa diminum bayi bila mengalami kondisi kurang sehat perlu dibawa.

“Kadang kalau kecapean dan kesenengan liburan bisa nge-drop badannya, biasanya panas atau batuk. obat yang dibawa dari rumah diharapkan bisa mengembalikan kondisi bayi kembali pulih,” Arsikh menandaskan.