Sebanyak 560 anak muda yang sering disebut “generasi milenial” mengikuti pelatihan pengembangan sumber daya manusia kepariwisataan. Kegiatan itu berlangsung di Kota Pekanbaru, Riau, pekan lalu.
Acara tersebut diselenggarakan Dinas Pariwisata Provinsi Riau. Kementerian Pariwisata juga terlibat di dalamnya. Acara ini dimaksudkan untuk menciptakan sumber daya manusia sektor pariwisata yang andal.
Generasi milenial yang mengikuti pelatihan tersebut berasal dari mahasiswa jurusan pariwisata, pelajar SMK dan SMA. Narasumber berasal dari Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kemenpar, Ketua komunitas Generasi Pesona Indonesia provinsi Riau, dan akademisi.
“Kegiatan pelatihan ini sangat bagus untuk memotivasi dirii meningkatkan kinerja, keahlian dan kemampuan untuk berkontribusi di sektor pariwisata,” kata mahasiswi Pariwisata Universitas Riau, Dwi Fitria Wulandari.
Ia mengatakan sangat bangga dan senang bisa mengikuti pelatihan SDM Pariwisata tersebut karena temanya menarik.
“Tema pelatihan ini sangat menarik karena berhubungan dengan SDM Pariwisata yang merupakan tonggak utama pariwisata berkelanjutan nanti. Di sini kami mendapat berbagai informasi tentang langkah-langkah untuk mendapatkan sertifikasi dan bersosialisasi yang baik,” ujarnya.
Sekretaris Dinas Pariwisata Riau, Bambang Rusidanto menyampaikan, pembangunan kepariwisataan merupakan integrasi antara pembangunan sarana dan prasarana daya tarik serta manusia di destinasi pariwisata.
“Sebagaimana amanat dalam Undang-undang Kepariwisataan pasal 24 bahwa setiap orang berkewajiban menjaga dan melestarikan daya tarik wisata dan membantu terciptanya suasana aman, tertib, bersih, berperilaku santun dan menjaga kelestarian lingkungan destinasi pariwisata,” ujar Bambang yang mewakili Kepala Dinas Pariwisata Riau saat membuka acara pelatihan.
Ia menjelaskan, pembangunan pariwisata perlu memperhatikan dan melibatkan masyarakat dalam pembangunan destinasi pariwisata agar tercipta kondisi yang kondusif bagi wisatawan. Untuk itu diperlukan pelatihan SDM kepariwisataan di Provinsi Riau.
Untuk menciptakan SDM yang berkualitas dan profesional di bidang pariwisata, lanjutnya, peran instansi terkait dan metode pelatihan menjadi sangat menentukan.
Ia menilai, masalah yang berkaitan dengan kompetensi khususnya dalam bidang kepariwisataan merupakan salah satu isu nasional bahkan global untuk menunjang pembangunan berkelanjutan di bidang pariwisata.
“Harapan kami khususnya untuk para peserta, terus mengasah kemampuan diri kalian untuk menjadi SDM pariwisata yang sadar wisata dan Sapta Pesona sehingga mampu mendapatkan manfaat ekonomi dari kegiatan kepariwisataan di daerah masing-masing,” katanya.
Hegrah Al Ula, atau Madain Salih merupakan situs arkeologi di tengah padang pasir di wilayah…
Keberadaan pengemis di Arab Saudi semakin memprihatinkan. Menurut laporan, sebanyak 90 persen pengemis yang ada…
Tanah Suci Makkah adalah tempat paling mulia untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT karena di…
Penyelenggaraan ibadah haji 2024 terbilang cukup sukses, bahkan sangat memuaskan menurut catatan Badan Pusat Statistik…
Setidaknya ada 7 julukan bagi Kota Makkah. Kota yang paling suci bagi umat Islam ini…
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dituding mangkir dari panggilan Pansus Angket Haji DPR dengan…