Jamaah haji dan umrah sering menangis ketika sampai ke Masjidil Haram. Mereka tak menyangka bisa sampai ke tempat para nabi mendakwahkan Islam
Mereka akan bersemangat melaksanakan shalat lima waktu berjamaah di sana. Banyak waktu akan dihabiskan untuk beribadah di Masjidil Haram.
Berdasarkan pengamatan tim TFANEWS.COM Ada beberapa hal yang harus disiapkan jika jamaah ingin mengunjungi masjid suci.
Kantong khusus sandal
Kantong ini sederhana, tapi sangat diperlukan. Masukkan alas kaki ke kantong itu dan bawa masuk kedalam masjid. Jangan meninggalkan sandal di luar masjid, karena sangat mungkin hilang.
Buang air sebelum masuk ke bagian dalam
Sebaiknya jamaah terlebih dahulu membuang air baik kecil maupun besar. Lalu sucikan badan dengan berwudhu.
Sebab kalau sudah sampai di dalam masjid akan sulit berjalan menuju toilet yang memakan waktu sekitar 30 menit.
Kalau sekadar batal wudhu, jamaah masih bisa berwudhu di tempat minum air zamzam.
Bawa makanan ringan untuk menghindari lapar
Makanan ringan diperlukan untuk ‘mengganjal perut’ ketika beribadah di dalam masjid. Area tersebut ditempuh dengan berjalan kaki sekitar 15-20 menit.
Tempat minum untuk menyimpan air zamzam
Fungsinya untuk menyimpan air zamzam sebanyak mungkin. Ketika melaksanakan tawaf dan jamaah merasa lelah, bisa langsung meminum air zamzam, tanpa harus berjalan menuju tempat air tersebut.
Air zamzam juga bisa dibawa ke penginapan untuk diminum sehari-hari. Rasanya jauh lebih segar bila dibandingkan air mineral lain.
Tas untuk menyimpan keperluan
Bawalah tas kecil sekadar untuk menyimpan dompet, kosmetik, ponsel, dan kacamata. Barang bawaan juga harus dibatasi agar tidak memperlambat gerak jamaah.
Alat pendukung
Contohnya kursi roda bagi yang cacat dan jamaah lanjut usia. Ini bermanfaat sekali ketika jamaah melaksanakan tawaf dan sa’i. Mereka tak perlu menyewa jasa kursi roda di dalam masjid.
Penulis: Abarahmasrina