Setidaknya ada 7 julukan bagi Kota Makkah. Kota yang paling suci bagi umat Islam ini menyimpan sejarah panjang perjalanan umat muslim. Di kota ini pula, lahir seorang sosok paling dicintai sepanjang masa: Nabi Muhammad SAW.
Makkah merupakan salah satu kota tertua di dunia. Setiap jengkalnya mengandung kisah, yang masih dapat disaksikan hingga saat ini melalui peninggalan sejarah yang tersisa.
Berikut adalah beberapa julukan Kota Makkah dan penjelasan mengapa ia dinamakan demikian:
1. Ummul Qura
Julukan yang paling terkenal untuk Kota Makkah adalah Ummul Qura. Dinamakan demikian karena Kota Makkah termasuk dalam barisan kota-kota terlama yang telah ada di muka bumi.
Ibnu Qutaibah menjelaskan bahwa Makkah merupakan bagian bumi yang paling lama. Penamaan itu juga muncul karena kota ini dianggap sebagai kota paling agung di antara kota-kota lain yang ada.
Dalam buku Catatan Pelayanan Tamu Allah, Nasrullah Jasam mengatakan bahwa julukan Ummul Qura berasal dari Al Quran surah Asy Syura ayat 7.
“Dan demikianlah kami wahyukan Al Quran kepadamu dalam bahasa Arab peringatan kepada penduduk Ibukota Makkah dan penduduk negeri-negeri di sekelilingnya serta memberi peringatan tentang hari berkumpul (kiamat) yang tidak diragukan adanya. Segolongan masuk syurga dan segolongan masuk neraka.”
2. Ma’ad
Kota Makkah juga dijuluki sebagai Ma’ad, atau tempat kembali sesuai dengan firman Allah dalam Al Quran surah Al Qashash ayat 85 yang artinya sebagai berikut:
“Sesungguhnya yang mewajibkan atasmu melaksanakan hukum-hukum Alquran benar-benar akan mengembalikan kamu ke tempat kembali. Katakanlah: “Tuhanku mengetahui orang yang membawa petunjuk dan orang yang dalam kesesatan yang nyata.”
Ibnu Abbas menjelaskan, dalam riwayat Imam Bukhari bahwa Ma’ad berarti kembali, dan yang dimaksud kembali adalah kembali ke Kota Makkah. Lebih lanjut, Fairuzabadi menjelaskan bahwa Ma’ad juga berarti akhirat, haji, Makkah dan surga.
3. Al Balad
Kota Makkah juga dijuluki sebagai Al Balad. Julukan ini berasal dari firman Allah dalam Al Quran surah Al Balad ayat 1 yang artinya sebagai berikut:
“Aku benar-benar bersumpah dengan nama ini (Makkah) yang aman”.
Ibnu Abbas mengatakan bahwa yang dimaksud dengan Al Balad Al Amin atau kota yang aman dalam ayat di atas adalah Kota Makkah. Pendapat ini dikuatkan oleh Ibnu Katsir yang menyatakan bahwa tidak ada perbedaan pendapat mengenai hal ini di antara para ulama.
4. Al Qoryah
Julukan lain Kota Makkah adalah Al Qoryah, yang berarti negeri. Ini sesuai dengan firman Allah dalam Al Quran surah An Nahl ayat 112 yang artinya sebagai berikut:
“…dan Allah telah membuat suatu perumpamaan dengan sebuah negeri yang dulunya aman lagi tenteram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi penduduknya mengingkari nikmat-nikmat Allah karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat. ”
5. Al Wadi
Kota Makkah juga berjuluk Al Wadi, atau dalam Bahasa Indonesia berarti lembah. Penamaan ini sesuai firman Allah dalam Al Quran surah Ibrahim ayat 37 yang artinya sebagai berikut:
“Ya Tuhan kami, Sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanaman-tanaman di dekat rumah engkau Baitullah yang dihormati, ya Tuhan kami yang demikian itu agar mereka mendirikan shalat maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah rezeki mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.”
Ibnu Al Jauzi menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan lembah dalam ayat tersebut adalah Kota Makkah. Itu karena kota ini memiliki tanah yang tandus yang tidak dapat ditanami, sekaligus tidak ada air.
6. Al Masjid Al Haram
Al Masjid Al Haram adalah julukan lain Kota Makkah. Penamaan ini sesuai dengan firman Allah dalam Al Quran surah Al Isra’ ayat 1 yang artinya sebagai berikut:
“Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hambanya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsa yang telah kami berkahi sekelilingnya agar kami perlihatkan kepadanya sebagainya dan dari tanda-tanda kebesaran kami. Sesungguhnya dia adalah maha mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Ini berkaitan dengan perjalanan Nabi Muhammad SAW saat melakukan Isra’ Mikraj ke langit ketujuh. Ahli tafsir sependapat bahwa perjalanan Nabi dari rumah Umm Hani di Makkah.
Itu sebab, penamaan Masjidil Haram dalam ayat tersebut merujuk pada Kota Makkah atau tanah haram karena kedua tempat ini mengelilingi Masjdil Haram.
7. Al Bait Al Atiq
Julukan terakhir bagi Kota Makkah adalah Al Bait Al Atiq sesuai dengan firman Allah dalam Al Quran surah Al Hajj ayat 29 yang artinya sebagai berikut:
“Kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada pada badan mereka dan hendaklah mereka menyempurnakan nazar-nazar mereka dan dakwah mereka melakukan tawaf sekeliling rumah yang tua itu Baitullah.”
Dalam riwayat Tirmidzi, disebutkan bahwa dari Abdullah bin Zubair, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “sesungguhnya Makkah dinamakan Al Bait al-Atiq karena tidak tampak orang-orang yang sombong/merasa besar.”
Mujahid mengatakan bahwa penamaan Baitul Atiq pada Kota Makkah karena Allah SWT membebaskan tersebut dari orang-orang yang sombong yang mengklaim bahwa kota itu miliknya.