100 Ribu Jamaah Umrah Masih di Saudi, Mau Lanjut Haji?

Dubes RI untuk Saudi, Abdul Aziz Ahmad mengimbau jamaah haji segera pulang ke tanah air.

Bagikan

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Arab Saudi mengkonfirmasi sebanyak 100 ribu jamaah umrah asal Indonesia masih berada di Tanah Suci selama penyelenggaraan ibadah haji 2024.

Informasi ini, kata Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Dr Abdul Azis Ahmad didapat dari Kementerian Luar Negeri Arab Saudi.

Dirinya mengatakan, mengatakan, fenomena jamaah umrah yang melanjutkan beribadah haji memang sudah lama terjadi. Mereka menggunakan visa ziarah umrah.

“Jadi artinya, kalau misalnya menemukan jamaah (haji pakai visa nonhaji) seperti itu, mungkin saja salah satu di antara mereka itu. Karena itu kami mengimbau supaya mereka itu kalau memang umrah ya kembali saja,” ujar Abdul Azis di Madinah, Selasa (14/5/2024), mengutip dari Republika.

Kata dia, bagi jamaah umrah yang tidak mengantongi visa haji dan nekat haji akan mendapat risiko yang cukup besar, salah satunya akan dideportasi dan dilarang masuk Saudi dalam rentang waktu tertentu.

“Risiko ditanggung sendiri, akan dideportasi. Saya ingatkan bahwa mereka yang ada dideportasi biasanya itu akan memerlukan waktu lebih dari 5 tahun sampai 10 tahun untuk bisa kembali masuk ke Saudi,” kata dia.

Dia menyebut bahwa Pemerintah Kerajaan Arab Saudi keras dalam kebijakan deportasi Warga Negara Asing (WNA). Sanksi besar akan menjadi konsekuensi bagi mereka yang memaksakan diri.

Menurut dia, WNA yang dideportasi tidak langsung dipulangkan ke negara asal, melainkan harus melewati proses pemulangan yang cukup rumit. Salah satunya adalah dengan dipenjara lebih lama karena ada musim haji.

“Masyarakat sebaiknya dari sekarang terbiasa untuk mematuhi aturan dan sebagaimana sudah difokuskan oleh Menteri Haji Arab Saudi dan Menteri Agama RI,” kata dia.

Abdul Aziz mengimbau kepada jamaah umrah yang masih berada di Saudi agar segera kembali ke tanah air sebelum Imigrasi Saudi tutup untuk musim haji.

“Sebaiknya pulang dan kalau misalnya memang jamaah umrah, sebagaimana yang disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Saudi sebaiknya ikuti saja apa-apa program jamaah yang sudah. Kalau memang mereka datang ke sini dalam kapasitas sebagai tamu Allah SWT, sebaiknya yang bagaimana lazimnya tamu Allah SWT,” ujar Abdul Azis.