Abdullah bin Masud merupakan salah satu sahabat Nabi yang terkenal paling merdu saat membaca Al Quran. Sahabat yang badannya kurus, pendek dan berkulit sawo matan ini dikenal sebagai pribadi yang santun, lembut, cerdan serta sering berpakaian rapi.
Selain itu, Abdullah bin Masud yang dilahiran oleh seorang ibu bernama Ummu Abd bint Abdu Wuddi bin Suwi dari Bani Zuhroh terkenal dengan tubuhnya yang wangi.
Diceritakan pada suatu hari, Abdullah bin Masud ini memanjat pohon. Dari bawah, beberapa sahabat lain melihat metisnya, sontak para sahabat pun tertawa.
Namun, pada kesempatan yang sama, Nabi Muhammad SAW berada bersama mereka dan mengatakan bahwa betis tersebut kelak di hari kiamat timbangannya lebih berat dari gunung uhud.
Dia merupakan salah satu sahabat yang paling dekat dengan keluarga Nabi. Dia lah yang menyiapkan barang-barang pribadi Nabi Muhammad seperti siwak, bantal, sandal, air dan lain sebagainya. Khususnya saat Nabi Muhammad hendak melakukan perjalanan jauh.
Tak hanya itu, bahkan dia kerap memaikankan sendal Nabi ketika hendak bepergian. Berjalan di belakang Nabi, dan lalu membantu Nabi menyopot sandalnya.
Kemudian sandal itu diselipkan di ballik lengannya dan menjaganya. Selanjutnya dia juga yang memberi tongkat kepada Nabi saat dibutuhkan. Itu lah mengapa Abdullah bin Masud ini mendapat julukan si tukang bantal, si tukang siwak, atau si tukang sendal.
Abdullah bin Masud Bersuara Merdu
Selain terkenal dengen kedekatannya dengan Nabi Muhamad, Abdullah bin Masud juga memiliki anugerahberupa suara yang merdu saat memebaca Al Quran. Dia lah orang pertama yang membaca Al Quran dengan keras setelah Rasul berada di Mekkah.
Dalam sebuahriwayat dikatakan bahwa Abdulla bin Masud berkata, “aku belajar Al Quran kepada nabi 70 surat langsung dan tidak ada ayat yang turun kecuali aku tahu dimana ia turun”.
Abdullah bin umar pernah meriwayatkan, bahwa Rasulullah saw. pernah berkata: belajarlah Al Quran kepada 4 orang ini, Abdullah bin mas’ud, ubay bin Ka’ab, Muadz bin Jabal, dan Salim maula Abu Hudzaifah,” dilansir dari Bincang Syariah.
Saking fasihnya Abdullah bin Mas’ud dalam membaca Al Quran, sampai-sampai bacaan beliau sudah diakui oleh Rasulullah saw. sebagai bacaan Al Quran seperti halnya ketika turun.
Beliau juga bercerita ketika belajar Al Quran dengan Rasulullah, maka tidak akan menambah materi kajian Al Qurannya sebelum ia menguasai 10 ayat dan maksudnya. Ini menunjukkan bahwa beliau sangat mengedepankan kualitas belajar, daripada kuantitas.
Umar pernah menulis surat kepada penduduk kufah: “Sungguh, aku mengutus kalian Ammar sebagai amir, dan Abdullah bin masud sebagai guru dan mentri, mereka adalah orang-orang alim dari sahabat nabi saw. dan termasuk dari sahabat yang ikut perang badar, maka dengarkan dan ikuti perintah mereka”.
Beliau salah satu sahabat yang pernah mendapatkan doa khusus dari nabi yang pernah mengusap kepalanya seraya berdoa “semoga Allah merahmatimu, sungguh kamu adalah anak pemuda yang pengajar.
Abdullah bin Masud menghembuskan nafas terakhirnya pada usia ke-63 di Madinah, dan proses sholat jenazahnya dipimpin oleh Zubair bin Awwam sesuai permintaan terakhirnya sebelum wafat, dan dimakamkan di Baqi’ tahun 32 H.