News

Abu Dhabi Menjadi Contoh Pembuatan Ibu Kota Baru Indonesia

Dalam kunjungannya ke Uni Emirat Arab, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa dirinya ingin belajar ke negara ini dalam membuat ibu kota baru di Kalimantan Timur. Tepatnya, dia ingin belajar dari kota Masdar di Abu Dhabi, UEA.

Mengutip dari Antara pada Senin (13 Januari 2020), keinginan Jokowi untuk belajar dari kota Masdar, Abi Dhabi itu disampaikan saat menghadiri acara Abu Dhabi Sustainability Week (ADSW) 2020.

“Dalam membangun ibu kota baru, kami cenderung ingin belajar dari perintis perencanaan kota, termasuk tuan rumah kita pekan ini, Kota Masdar di Abu Dhabi, dan lainnya,” kata Jokowi dalam sambutannya di ADSW 2020.

Dalam forum internasional itu Jokowi juga mengajak kepada hadirin yang terdiri dari kepala negara dan pemerintahan itu untuk turut mengundang warga dunia agar membawa teknologi terbaik, inovasi terbaik, serta kebijakan terhebat ke Indonesia.

Dalam kesempatan yang sama, Jokowi juga mengundang peserta dalam forum ADSW 2020 agar meluangkan waktunya berkunjung ke Indonesia.

“Untuk menginvestasikan di masa depan dimana energi terbarukan dan teknologi bersih menciptakan kehidupan berkelanjutan bagi pengembangan ekonomi dan sosial,” kata Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga memberi paparan mengenai rencana pembangunan ibu kota baru Indonesia di Kalimantan Timur yang akan menggunakan konsep kota berkelanjutan.

Dalam forum yang dihadiri pegiat energi berkelanjutan dan teknolog bersih bertaraf internasional itu, Jokowi mendapat sambutan tepuk tangan meriah, setelah memutar video berdurasi singkat mengenai induk rencana ibu kota baru.

“Kami tidak membangun kota administratif yang kecil melainkan kota metropolis yang serba pintar,” kata dia.

Alasan di Balik UEA Mau Investasi Rp314 Triliun di Indonesia

Uni Emirat Arab (UEA) menyiapkan dana sebesar US$22,89 miliar (Rp314,9 triliun) untuk berinvestasi di Indonesia melalui sovereign wealth fund. Pemerintah menyebut jumbonya angka investasi ini berasal dari kepercayaan UEA selama tujuh bulan yang lalu.

Hal ini dikatakan oleh Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi.

Dikutip dr setkab.go.id, Senin 13 Januari 2020, Retno mengatakan kepercayaan ini muncul tujuh bulan setelah Pangeran Sheikh Mohamed bin Zayed berkunjung ke Indonesia. Kunjungan ini bertujuan untuk melakukan pertemuan intensif dengan Jokowi.

TFA News

Recent Posts

Hegrah Al Ula, Saksi Bisu Kebeneran Kisah Nabi Salih dan Kaum Tsamud

Hegrah Al Ula, atau Madain Salih merupakan situs arkeologi di tengah padang pasir di wilayah…

2 months ago

Langkah Pemerintah Pakistan Kurangi Jumlah Pengemis di Arab Saudi

Keberadaan pengemis di Arab Saudi semakin memprihatinkan. Menurut laporan, sebanyak 90 persen pengemis yang ada…

2 months ago

7 Tempat Doa Mustajab di Makkah, Dengan Niat Ikhlas Insyaallah Terkabul

Tanah Suci Makkah adalah tempat paling mulia untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT karena di…

2 months ago

Begini BPS Melakukan Survei Kepuasan Jamaah Haji 2024, Independen Tidak?

Penyelenggaraan ibadah haji 2024 terbilang cukup sukses, bahkan sangat memuaskan menurut catatan Badan Pusat Statistik…

2 months ago

7 Julukan Kota Makkah dan Asal Usul Penamaannya

Setidaknya ada 7 julukan bagi Kota Makkah. Kota yang paling suci bagi umat Islam ini…

2 months ago

Dituding Mangkir dari Panggilan Pansus Haji, Ini Kegiatan Menag di Perancis

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dituding mangkir dari panggilan Pansus Angket Haji DPR dengan…

2 months ago