Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Nusa Tenggara Barat (NTB) mengusulkan pembenahan destinasi wisata. Objek pariwisata harus ditata sehingga siap untuk menerima kunjungan wisatawan.
“Ini dimaksudkan untuk memulihkan bahkan meningkatkan gairah pariwisata,” ujar ketua DPD ASITA setempat Dewantoro Umbu Joka di Mataram, beberapa waktu lalu.
Nusa Tenggara Barat dan kemajuan pariwisata
Sektor pariwisata sangat berperan penting bagi roda perekonomian masyarakat Lombok yang menggantungkan hidup dari sektor ini. Melesunya sektor pariwisata Lombok akibat gempa tentu juga akan berdampak bagi perekonomian masyarakat, terutama para pelaku industri wisata dan UMKM di Lombok.
“Kita harus kompak karena semua bertujuan meningkatkan kunjungan wisatawan yang berimbas pada kesejahteraan masyarakat,” ujar Umbu.
Pihaknya terus mendukung langkah percepatan pemulihan sektor pariwisata Lombok. Hal ini dilakukan pemerintah daerah setempat dan pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata (Kemenpar).
Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Muhammad Faozal mengakui jika sektor pariwisata Lombok sedang mengalami masa-masa sulit pascagempa pada tahun lalu. “Pariwisata kita dalam posisi tertekan pascagempa, okupansi (hotel) sekitar 30 persen, baik di kota dan resort, ini PR besar bagi kita semua,” ujar Faozal.