Akumulasi Keterlambatan Garuda Indonesia Capai 32 Jam dalam Penyelenggaraan Haji 2024

Bagikan

Kementerian Agama (Kemenag) menyatakan maskapai penerbangan Garuda Indonesia gagal dalam memberi pelayanan bagi jamaah haji 2024. Terutama dalam ketepatan waktu terbang.

Kemenag menyebut, akumulasi keterlambatan penerbangan Garuda Indonesia bahkan mencapai 32 jam 24 menit. Dengan tingkat keterlambatan paling lama 3 jam 50 menit.

Catatan Kemenag menyebut, ontime performance (OTP) Garuda Indonesia sangat buruk, dengan persentase keterlambatan penerbangan yang cukup tinggi, mencapai 47,5 persen.

Juru Bicara Kementerian Agama, Anna Hasbie menyebut dari 80 penerbangan, terdapat 38 penerbangan mengalami keterlambatan.

“Kalau ditotal, keterlambatan itu mencapai 32 jam 24 menit. Ini tentu sangat disayangkan,” ungkap dia dalam keterangan tertulis, Kamis (22/5/2024).

Keterlambatan penerbangan bagi jamaah haji tersebut berimbas pada penerbangan selanjutnya. Sehingga waktu ketibaan di Arab Saudi juga bisa terganggu.

Tak hanya itu, keterlambatan tersebut berdampak pada pecah kloter. Mulanya Kemenag hanya memperkirakan akan terjadi pecah kloter sekali, namun faktanya terjadi berkali-kali.

“Perencanaan Garuda Indonesia ternyata meleset karena pecah kloter yang awalnya diperkirakan hanya akan terjadi sekali, terjadi beberapa kali,” katanya.

Persoalan pecah kloter ini, semula dikarenakan ada kendala mesin pecah yang terjadi pada penerbangan Embarkasi Makassar Kloter 05.

Anna menilia, pihak Garuda tidak mau menggantikan pesawat yang mesinnya rusak dengan jenis pesawat yang sama. Hingga saat ini, sudah ada empat penerbangan yang pecah kloter.

Pecah kloter adalah ketika satu kloter jamaah haji tidak bisa terbang menggunakan pesawat yang sama. Sehingga mereka harus menggunakan penerbangan yang berbeda.

“Potensi ini masih bisa bertambah jika tidak dimitigasi dengan baik karena masa penerbangan jemaah ke Tanah Suci masih akan berlangsung hingga 10 Juni mendatang,” sambungnya.

Dari situ, Kementerian Agama memberi penilaian buruk terhadap kinerja penerbangan maskapai Garuda Indonesia dalam penyelenggaraan haji tahun 2024.

“Kami mencatat banyak persoalan yang terjadi dalam sepekan terakhir penerbangan jemaah haji Indonesia. Kami melihat performa Garuda Indonesia tahun ini sangat buruk,” ujarnya.

Kata dia, Kemenag telah memberi teguran tertulis kepada maskapai plat merah ini, lewat surat yang dilayangkan pada 16 Mei lalu. Namun, menurut Anna, performa Garuda belum diperbaiki.

“Kami sudah sampaikan teguran tertulis, tapi belum ada perbaikan signifikan,” kata Anna Hasbie.