Amr bin Ash adalah salah satu dari tiga warga Quraish yang paling menyusahkan Rasulullah. Namun, seriiring berjalannya waktu, dia mendapat hidayah lalu bertobat dan memeluk agama Islam.
Tak butuh waktu lama, akhirnya Amr bin Ash beralih menjadi seorang muslim yang taat dan disegani. Dia lah seorang pejuang sekaligus panglima perang muslin yang penuh kegagahan.
Sejarawan menjuluki sebagai seorang yang melaklukkan Mesir. Mungkin definisi itu kurang tepat baginya, sebab dia lah panglima yang membebaskan Mesir dari belenggu raja-raja zalim.
Sebab, dirinya lah yang membebaskan rakyat Mesir dari belenggu tirani imperium Romawi dan Persia yang kala itu menindas warga. Perbudakan dan penindasan enyah dari bumi kinanah sejak dirinya tiba.
Warga Mesir telah melakukan sejumlah perlawanan kepada penjajahnya, yaitu Romawi. Namun upaya yang dilancarkan tak pernah berhasil. Hingga datang pasukan perintis yang dipimpin oleh Panglima Am bin Ash itu lah warga Mesir merasakan kebebasan.
Berkat pembebasan tersebut, warga Mesir pun bersuka-ria menyambut kemenangannya. Suda-duka yang dirasakan warga Mesir itu membuat mereka berduyun-duyun memeluk Islam.
Kumandang takbir menggema di seantero negeri 1000 menara itu. Takbir kemenangan atas belenggu yang mereka alami selama bertahun-tahun.
Riawayat Amr bin Ash Memeluk Islam
Amr bersama dengan Khalid bin Walid beralih kepercayaan kepada Islam setelah Kota Mekkah ditaklukkan oleh pasukan Islam. Mereka bukan lah pemeluk Islam generasi pertama.
Pada awal kesimlamannya, ia justru mendapat bimbingan dari Negus, Raja Habsyi. Penyebabnya karena Amr merupakan sejawat yang dihormati oleh sang raja.
Sebelumnya Amr merupakan sejawat yang kerap berkunjung ke Habsyi untuk menyerahkan hadia kepada sang raja berupa barang-barang berharga.
Saat kunjungan terakhir Amr ke Habsyi, ia ditanya perihal Rasul yang datang di tanah Arab. “Mengapa engkau tak mengimani dan mengikutinya wahai Amr, bukankah beliau adalah utusan Allah?
Amr tak lantas kembali dengan iman di dada. Ia malah balik bertanya, “Benarkah begitu?”
“Beliau adalah utusan Allah, maka turutilah petunjukku ini wahai Amr. Demi Allah, beliau adalah kebenaran yang akan mengalahkan para penentangnya,” ucap Negus.
Amr pun bergegas menuju Madinah. Di tengah perjalanan, dirinya bertemu dengan Khalid bin Walid dan Utsman bin Thalhah. Ketiganya lantas beriman kepada Allah dan bersaksi atas kebenaran risalah Muhammad SAW.