Haji adalah kewajiban bagi seluruh umat Islam yang mampu mengerjakannya. Kewajiban ini sifatnya mengikat, artinya selama bisa memenuhi syarat, maka wajib untuk menunaikannya.
Atas kewajiban tersebut, umat Islam di Indonesia harus rela mengantre selama puluhan tahun demi mendapat giliran naik haji. Hal itu karena jumlah kuota haji Indonesia yang terbatas sedangkan jumlah calon jamaah yang cukup banyak.
Untuk itu, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menawarkan solusi baru, yaitu dengan mengajak anak muda mulai menabung dana haji. Ini agar bisa menunaikan ibadah haji pada usia muda dan dalam kondisi prima.
“Tentu akan lebih nyaman berhaji saat kondisi fisik kita masih prima, tak terkendala oleh faktor usia,” ujar Kepala BPKH Fadlul Imamsyah dalam keterangannya di Jakarta, Ahad (10/12/2023).
Ajakan menabung dana haji usia dini tersebut disampaikan Fadlul saat peringatan enam tahun BPKH. Perayaan tersebut juga dirayakan sambil menggelar Fun Walk di kawasan Senayan, Jakarta.
Saat ini, usia rata-rata orang membuka tabungan haji di atas 40 tahun. Usia tersebut, bila harus mengantre 20 tahun, maka akan berangkat haji di usia 60 tahun.
Disebutkan Fadlul, rata-rata antrean haji di Indonesia sudah mencapai 20 tahun, bahkan ada pula yang sampai 40 tahun.
Ibadah haji adalah serangkaian kegiatan ibadah yang memerlukan kondisi fisik prima. Itu sebab mengapa kesehatan menjadi sangat penting bagi jamaah agar dapat menunaikan semua rangkaian ibadah haji dengan sempurna.
Kementerian Agama, kata dia, juga mulai menerapkan syarat istithaah (kemampuan) kesehatan sebagai syarat pelunasan. Jika dahulu melunasi baru pengecekan kesehatan, kini kondisinya dibalik.
“Ingat, haji bukan cuma soal kemampuan materi, tetapi juga mampu secara fisik. Itu sebabnya pada pelaksanaan ibadah haji 2024, Kementerian Agama akan melakukan penyesuaian kebijakan dengan menjadikan istithaah kesehatan sebagai syarat pelunasan biaya haji,” ujar Fadlul.
Sementara itu, Anggota Badan Pelaksana BPKH Amri Yusuf mengatakan fun walk yang mengusung tema 80-an ini berlangsung meriah dengan diikuti sekitar 400 peserta dari internal maupun eksternal BPKH.
“Alhamdulillah tadi bukan hanya pegawai dan pimpinan BPKH yang hadir, tetapi juga para mitra dari Bank Penerima Setoran BPIH, mitra kemaslahatan, dan masyarakat sebagai stakeholder perhajian,” kata Amri Yusuf.