Wagyu atau sapi Jepang menjadi daging yang difavoritkan bagi banyak pecinta steak. Karena marbling sapi yang khas.
Tekstur yang lembut dan sangat empuk ini membuat proses memakan sangat mudah, dan rasa yang khas pun muncul dengan adanya tambahan marbling.
Arti marbling sapi
Apa itu marbling? Istilah ini merujuk pada kandungan lemak intraotot yang ada pada daging steak berkualitas, yaitu wagyu. Semakin banyak marbling maka daging tersebut semakin lembut dan juicy, dengan rasa sedikit manis.
BUILDING, what to expect from worst Fitnessmith insanity max 30 calories burned buy steroid usa, buy musculatio product waterloo catholic teachers.
“Semakin tinggi level marbling semakin bagus dagingnya, sebab ini kan ngga muncul dengan sendirinya,” ujar pakar kuliner Kevindra Soemantri.
Marbling memiliki 12 level yang berbeda, untuk menentukannya terdapat satuan ukur bernama beef marbling standard (MBS). Untuk MBS 1 maka serat berwarna putih pada bagian daging hanya terdapat sedikit saja, semakin tinggi angkanya, maka serat putih itu semakin banyak dan daging pun semakin baik.
Adanya marbling pada daging pun tidak serta-merta ada begitu saja. Untuk menghasilkan marbling pada daging wagyu, dibutuhkan proses yang panjang dan memakan biaya, sebab itu, daging wagyu dijual dengan harga yang cukup mahal.
“Ini tidak muncul sendiri karena memang ditentukan dari kualitas makan dan lingkungan yang dibangun,” ujar Kevin.
Marbling muncul karena beberapa faktor. Di antaranya adalah genetik sapi. Sapi Jepang hidup dalam suasana happy: tinggal di iklim negara yang cocok, mendapatkan pakan yang terbaik, hingga diberikan perlakukan khusus.
Kevin menjelaskan, bahkan ketika sapi sudah mendapatkan perlakukan istimewa, tidak semua sapi bisa menghasilkan MBS yang tinggi sesuai harapan karena sering kali faktor individu dari sapi itu sendiri.