Aqil bin Abu Thalib Seorang Yang Dapat Kedudukan Utama Di sisi Rasulullah

Bagikan

Mendengar kisah orang orang yang dicintai Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam sangatlah menyenangkan. Dengan mengetahui kecintaan beliau, kita juga akan mencintai mereka.

Artinya, kita pun memiliki harapan bahwasanya kita ingin ikut dikumpulkan bersama kelak di Surga. Dan salah satunya orang gang dicintai oleh Rasulullah adalah Aqil bin Abu Thalib.

Aqil merupakan kakak dari Ali bin Abu Thalib. Dirinya anak paman Nabi, yaitu Abu Thalib, seorang paman yang menggantikan posisi ayah beliau.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata pada Aqil, “Sungguh aku mencintaimu dengan dua kecintaan.”

Dijelaskan dalam hadis tersebut tentang kedudukan Aqil di sisi Rasulullah. Lalu mengapa beliau mencintainya dengan dua kecintaan? Jawabannya ialah pada riwayat dari Abu Ishaq, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Aqil bin Abu Thalib,
Hai Abu Yazid, sungguh aku mencintaimu dengan dua kecintaan. Cinta karena kekerabatanmu denganku. Dan rasa cinta karena aku tahu betapa pamanku sangat mencintaimu.” (HR. al-Hakim dalam Mustadraknya 6464).

Nama dan nasab Aqil adalah Aqil bin Abu Thalib bin Abdul Muthalib bin Hisyam bin Abdu Manaf bin Qushay, seorang Quraisy dari klan Bani Hasyim. Putra dari paman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu Abu Thalib. Dan saudara seayah dengan Ja’far bin Abu Thalib dan Ali bin Abu Thalib. Namun ia yang tertua dari keduanya.

Kun-yahnya ialah Abu Yazid dan ada juga yang mengatakan Abu Isa. Ibunya bernama Fatimah binti Asad bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushay.

Sebelum ia memeluk Islam, Aqil juga turut serta dalam Perang Badr. Kala itu ia berada di pihak kaum musyrikin. Mereka memaksanya untuk berangkat dan diakhir peperangan, dirinya tertawan. Sampai akhirnya ia ditebus oleh pamannya, Abbas bin Abdul Muthalib. Kemudian setelah bebas dari tawanan, ia kembali ke Mekah dan memeluk Islam sebelum terjadi Perjanjian Hudaibiyah.

Setelah Hijrah ke Madinah, ia pun ikut dalam Perang Mu’tah. Kemudian kembali dan mengalami sakit. Sehingga namanya tidak pernah disebut dalam Fathu Mekah, Perang Thaif, Khaibar, dan Hunain.

Aqil pun memiliki tempat spesial di sisi Rasulullah. Hal ini terdapat dalam beberapa hadis Nabi diriwayatkan dari Aqil bin Abu Thalib radhiallahu ‘anhu. Mereka yang meriwayatkan dari Aqil di antaranya adalah putranya sendiri, Muhammad.

Kemudian cucunya, Abdullah. Kemudian ada nama Musa bin Thalhah dan al-Hasan al-Bashri. Para ulama yang meriwayatkan hadisnya tersebut di antaranya adalah an-Nasa-I dan Ibnu Majah.

Kedudukannya yang utama di sisi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun sudah kita sebutkan di awal yang mana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadanya,

Hai Abu Yazid, sungguh aku mencintaimu dengan dua kecintaan. Cinta karena kekerabatanmu denganku. Dan rasa cinta karena aku tahu betapa pamanku sangat mencintaimu.” (HR. al-Hakim dalam Mustadraknya, 6464).