Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia (Asita) Aceh mengaku khawatir dengan mahalnya tiket pesawat. Hal itu dapat mematikan industri sektor pariwisata setempat akibat berkurangnya tingkat kunjungan ke Aceh.
“Tiket pesawat mahal. Ini jelas memberatkan,” kata Sekretaris ASITA Aceh, Totok Julianto di Banda Aceh, Ahad (31/3).
Dalam tiga bulan terakhir di tahun ini, lanjut dia, harga tiket pesawat rute domestik, seperti jarak terdekat penerbangan Medan-Banda Aceh rerata dijual seharga Rp800.000 per orang dari sebelumnya dikisaran Rp350 ribu per penumpang.
Belum lagi perusahaan biro perjalanan baik di daerah asal atau tujuan di Aceh, harus pandai mencari keuntungan dengan menjual harga paket perjalanan wisata. Kenaikan tiket pesawat domestik, maka otomatis paket wisata ditawarkan ke wisnus juga mengalami kenaikan cukup signifikan.
Ia mengatakan, selama ini para pengelola perjalanan wisata di Banda Aceh atau Sabang, Aceh, lebih cenderung menyasar wisatawan domestik, karena murahnya biaya perjalanan menggunakan moda transportasi udara ke “Serambi Mekkah”.
Saat ini untuk tiket pesawat Medan-Banda Aceh saja pp (pulang pergi) sudah Rp 1,6 juta satu orang. Belum lagi mereka anggota keluarganya.
“Di Medan pun, cuma dijadikan tempat transit. Yang jelas, jika tiket pesawat tak diturunkan, maka pengunjung wisatawan domestik pasti jauh berkurang,” kata dia.
Ia mengklaim, kondisi wisatawan nusantara lebih memilih paket tur ke luar negeri. Provinsi yang menerapkan Syariat Islam seperti Aceh dinilainya belum menjadi target destinasi wisata.
“Kuncinya, ada di pemerintah sebagai regulator maskapai. Satu sisi Kementerian Pariwisata saat ini gencar melakukan promosi untuk meningkatkan kunjungan wisman (wisatawan asing) dan wisnus. Di sisi lain, kebijakan maskapai kontra produktif dan mengancam usaha kami,” tegas Totok.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Jamaluddin sebelumnya pada tahun ini menyatakan, pihaknya menargetkan angka kunjungan wisman pada 2019 mencapai 150.000 orang, dan wisnus tiga juta orang.
Ia mengatakan, pada 2018 kunjungan turis asing ke Aceh telah melampaui target dengan angka 106.000 orang, sementara wisatawan domestik dua juta orang lebih.
“Tahun 2018, wisatawan nusantara mencapai 2.391.968 orang, dan wisatawan mancanegara mencapai 106.281. Tahun ini, kita prediksi bakal meningkat lagi,” katanya.
Hegrah Al Ula, atau Madain Salih merupakan situs arkeologi di tengah padang pasir di wilayah…
Keberadaan pengemis di Arab Saudi semakin memprihatinkan. Menurut laporan, sebanyak 90 persen pengemis yang ada…
Tanah Suci Makkah adalah tempat paling mulia untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT karena di…
Penyelenggaraan ibadah haji 2024 terbilang cukup sukses, bahkan sangat memuaskan menurut catatan Badan Pusat Statistik…
Setidaknya ada 7 julukan bagi Kota Makkah. Kota yang paling suci bagi umat Islam ini…
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dituding mangkir dari panggilan Pansus Angket Haji DPR dengan…
Lihat Komentar