Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Arab Saudi mengeluarkan panduan kesehatan dalam pelaksanaan ibadah umrah pada bulan Ramadan 2022, lewat akun Twitter resminya, Minggu (10/4/2022).
Dalam akun itu, Kemenkes Saudi menyatakan, “Bulan Ramadan adalah kunci perbuatan baik, dan umrah adalah satu pintunya. Pastikan untuk mematuhi protokol kesehatan saat melakukan ibadah umrah. Ini merupakan panduan agar ibadah umrah berjalan sesuai ketentuan kesehatan.”
Panduan kesehatan tersebut terdiri 14 halaman yang berisi sejumlah petunjuk umum pelaksaan umrah yang meliputi, petunjuk bagi umrah bagi individu, saran pemenuhan nutrisi, dan persiapan kotak P3K.
Selain itu, Kemenkes juga menerbitkan petunjuk tentang kelompok jamaah rentan yang menderita penyakit seperti asma, diabetes, dan jantung.
Bagian ini, Kemenkes memberi arahan khusus terkait udara Saudi yang cenderung panas dan cara menghindari penyakit akibat terik matahari atau heat stress saat menjalankan ibadah umrah.
Jamaah dianjurkan menghindari paparan langsung sinar matahari saat menjalankan ibadah di siang hari, terutama bagi mereka yang menderita diabtes.
“Jamaah diminta memastikan dirinya minum cukup cairan setelahnya. Sarapan pagi, istirahat yang cukup, dan menggunakan payung berwarna terang,” tulis Kemenkes.
Jamaah umrah diminta menjaga kesehatan dengan cara memenuhi kebutuhan gizi harian dan menjaga pola makan.
“Jangan makan berlebihan, dan makan makanan yang kaya nutrisi seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.”
Jamaah juga dianjurkan meminum air yang cukup agar tidak terjadi dehidrasi saat menjalankan umrah.
“Minum cukup air (minimal 2 sampai 3 gelas air per jam, namun jika mengerjakan aktivitas yang mengeluarkan banyak keringat dianjurkan minum lebih dari 2 gelas setiap jam.”
Bagi jamaah yang menderita penyakit asma harap menghindari aktivitas fisik di tengah kemacetan, tempat berdebu dan tempat yang banyak asap berbahaya seperti knalpot kendaraan.
Penderita asma juga disarankan untuk mengonsumsi bronkodilator sebelum melakukan aktivitas fisik.
“Penderita asma diminta selalu membawa gelang identitas jamaah yang menerangkan kondisi kesehatan. Agar jika terjadi serangan, tim kesehatan bisa memberi respons dengan cepat.”
“Minumlah inhaler asma, konsultasikan dengan dokter sebelum melakukan umrah, istirahat dan hindari keramaian.”
Sedangkan bagi jamaah yang menderita diabetes, diminta memeriksakan kondisi kesehatannya ke dokter sebelum memutuskan berangkat umrah.
“Jika sudah di Tanah Suci, penderita diabetes dianjurkan menggunakan payung agar terhindar dari sengatan matahari. Membawa jus jika gula darah menurun, minum air putih secara teratur, dan memakai kaus kaki yang nyaman untuk melindungi kaki,” tulis Kemenkes Saudi.
Hegrah Al Ula, atau Madain Salih merupakan situs arkeologi di tengah padang pasir di wilayah…
Keberadaan pengemis di Arab Saudi semakin memprihatinkan. Menurut laporan, sebanyak 90 persen pengemis yang ada…
Tanah Suci Makkah adalah tempat paling mulia untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT karena di…
Penyelenggaraan ibadah haji 2024 terbilang cukup sukses, bahkan sangat memuaskan menurut catatan Badan Pusat Statistik…
Setidaknya ada 7 julukan bagi Kota Makkah. Kota yang paling suci bagi umat Islam ini…
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dituding mangkir dari panggilan Pansus Angket Haji DPR dengan…