Menjelang datangnya bulan suci Ramadhan, Pemerintah Arab Saudi mengeluarkan aturan baru terkait pelaksanaan umroh di Masjidil Haram.
Dalam aturan tersebut, Otoritas Arab Saudi mengkhususkan halaman lintasan tawaf atau yang berada di lantai dasar area Ka’bah hanya untuk ibadah umroh.
Aturan baru tersebut, menurut Otoritas Umum dan Dua Masjid Suci (Masjidil Haram dan Masjid Nabawi) demi menjamin kenyamanan dan keselamatan jamaah saat menjalankan ibadah umroh.
Melansir dari Gulf News, Rabu (6/3/2024), pembatasan area bawah Masjidil Haram hanya untuk jamaah umroh itu karena menjelang datangnya bulan suci Ramadhan, jumlah jamaah semakin banyak.
Sedangkan untuk jamaah yang hendak beribadah di Masjidil Haram selain untuk kepentingan umroh dialihkan ke lokasi lain yang telah ditentukan oleh otoritas setempat.
Mengaca pada bulan Ramadhan tahun 2023, jumlah kunjungan ke Masjidil Haram pada 20 hari pertama bulan suci itu mencapai 22 juta jemaah.
Banyaknya jumlah jamaah yang beribadah di Masjidil Haram saat bulan Ramadhan tersebut membuat otoritas setempat menerapkan aturan baru demi kenyamanan jamaah.
Meski begitu, pengunjung yang hendak beribadah di Masjidil Haram selain kepentingan umroh, masih dapat mengakses lintasan tawaf di lantai atas.
Selain itu, disebutkan bahwa otoritas setempat telah menyiapkan nama-nama imam shalat tarawih dan shalat tahajud di Masjidil Haram saat Ramadhan.
Disebutkan bahwa ada empat imam yang sudah dikonfirmasi untuk memimpin shalat sunnah malam tersebut yakni, Imam Besar Masjidil Haram Syekh Abdur Rahman Al Sudais, Syekh Abdullah Awad Al Juhany, Syekh Maher Al Muaiqly, dan Syekh Bandar Baleelah.
Masjidil Haram akan menggelar salat Tarawih dan Witir sebanyak 13 rakaat pada Ramadan ini. Dengan rincian 10 rakaat shalat Tarawih dan diakhiri dengan 3 rakaat shalat Witir.