Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung (Babel) menyiapkan tiga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata. Provinsi ini akan bertransformasi ke non-tambang atau sektor pariwisata dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung Fery Insani di Jakarta, Selasa, mengatakan, untuk mempercepat pertumbuhan sektor pariwisata, pihaknya bersama stakeholder pariwisata siap mengembangkan 3 KEK pariwisata salah satunya KEK di Tanjung Kelayang.
“KEK Pariwisata ini disiapkan sebagai destinasi kelas dunia. Kepulauan Bangka-Belitung siap menjadi destinasi pariwisata terbaik di Indonesia,” katanya.
Destinasi prioritas
Kepulauan Belitung ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo sebagai satu di antara 10 destinasi pariwisata prioritas dikembangkan menjadi ‘Bali Baru’, sedangkan 2 KEK lainnya sedang dipersiapkan di Tanjung Gunung dan Sungailiat, Bangka Tengah, Kepulauan Bangka.
Pada Senin (25/3), ia mewakili Gubernur Babel dalam acara launching dan press conference Bangka Cultural Wave Festival (BCWF) 2019.
Ia bersama Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural yang juga sebagai Ketua Pelaksana 100 Calender of Event Wonderful Indonesia (CoE WI) 2019 Esthy Reko Astuti hadir di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, kantor Kemenpar, Senin malam (25/3/2019).
Tak lagi beregantung pada tambang
Fery Insani menjelaskan, Provinsi Bangka-Belitung tidak bisa terus mengandalkan tambang. Karena kecenderungannya makin menurun. Sehingga segera bertransformasi ke non-tambang di antaranya sektor pariwisata.
“Sektor pariwisata akan mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah,” kata Fery Insani.
Pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung tahun lalu sebesar 4,45 persen. Di bawah pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatera sebesar 5,4 persen. Pertumbuhan ekonomi nasional 5,17 persen.