Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Jawa Barat Dedi Taufik menjelaskan bandara baru di Jabar Selatan akan dibangun untuk menopang pertumbuhan ekonomi. Salah satu yang akan dikembangkan, adalah bandara di Tasikmalaya untuk menstimulus kunjungan wisatawan ke sana.
“Kemudian nanti Cikembar juga sama. Jadi berapa persen nanti untuk kedatangan pariwisata,” katanya.
Terkait pembangunan Bandara Cikembar, menurut Dedi, sekarang tahapnya sudah mulai untuk pembebasan lahan. Namun, dilakukan setelah revisi RTRW masuk.
Pemprov Jabar pun, telah rapat dengan pemerintah pusat terkait Cikembar untuk menetapkan apa yang harus disiapkan 2019. Sebenarnya, lahan k sudah, tapi kan tinggal nunggu revisi RTRw
“Kalau itu nanti penetapan. Hari ini juga rapat tentang bahwa Cikembar masuk dalam rencana induk tatanan kebandar udaraan. Kalau Tasik kan sudah, tinggal nanti pengembangannya saja,” paparnya.
Sedangkan Bandara Garut akan dibangun menggunakan aerotripnya Pamengpeuk. Tapi, sudah masuk RTRW. Sementara ini Pemprov berkonsentrasi membangun bandara Cikembar terlebih dahulu
Dedi menjelaskan, untuk Garut masuk dulu ke dalam tata ruang. Sehingga kalau nanti ada rencana pengembangan dan lain sebagainya baru dikembangkan. “Karena kan Garut ini lahannya bukan punya kita juga,” katanya.
Anggaran
Saat ditanya tentang anggaran, menurut Dedi, Pemprov Jabar akan mendorong anggaran ke pemerintah pusat karena membutuhkan dana besar.
“Cikembar saja untuk tanah anggarannya kurang lebih Rp 200 miliar kan. Itu belum infrastruktur,” katanya.
Sedangkan untuk Tasikmalaya, menurut Dedi, sudah diperpanjang runwaynya jadi 1.800. Anggarannya juga, diberikan oleh pusat.
“Ya pembangunan bandara ini diharapkan bisa genjot pariwisata,” katanya.