Bandara Internasional Banyuwangi, Jawa Timur akan melayani penerbangan ibadah umroh ke Tanah Suci setelah dari tahun 2023 Pemerintah Kabupaten Banyuwangi membuat rencana.
Sekretariat Daerah Kabupaten Banyuwangi telah menggelar rapat terkait tindak lanjut rencana pemberangkatan ibadah umroh langsung dari Bandara Internasional Banyuwangi, Rabu (10/1/2024).
Rapat tersebut dipimpin oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Banyuwangi Arief Setiawan, yang juga dihadiri sejumlah pihak terkait di antaranya PT Angkasa Pura, Kementerian Agama (Kemenag) Banyuwangi dan juga perwakilan travel umroh.
Eksekutif General Manager (EGM) PT Angkasa Pura Bandara Internasional Banyuwangi Johan Seno Acton mengatakan, sebetulnya sudah direncanakan sejak 2023 lalu.
“Sebetulnya ini rencana sudah setahun lalu dan diharapkan pada periode awal tahun 2024, Bandar Udara Internasional Banyuwangi akan menjadi tempat pemberangkatan umroh,” jelasnya.
Meski secara resmi penerbangan umroh sudah bisa dilakukan dari Bandara Banyuwangi, namun kata Jonan, untuk sementara ini akan menggunakan skema transit.
“Artinya, pemberangkatan dari Bandara Internasional Banyuwangi belum bisa terbang langsung dari Banyuwangi menuju Arab Saudi, melainkan harus transit dulu ke Malaysia, Singapura, atau Bangkok,” jelas dia.
Bagi dia, skemen transit ini menarik karena memiliki keuntungan bagi Banyuwangi yang secara tidak langsung akan menarik wisatawan berkunjung ke kabupaten yang berada di ujung timur Pulau Jawa.
”Skema transit ke Malaysia, Singapura, atau Bangkok ini sangat menarik. Selain untuk umrah, juga bisa menarik wisatawan asing datang ke Banyuwangi,” kata Johan.
Penerbangan dengan metode reguler berjadwal itu juga akan memanjakan para jemaah umrah dengan layanan city tour terlebih dahulu di Malaysia, Singapura, maupun Bangkok dengan waktu transit tujuh jam, sebelum nantinya menuju ke Arab Saudi.
Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kemenag Banyuwangi Zainal Abidin menyebut, rapat terkait pemberangkatan umrah dari Bandara Internasional Banyuwangi pada Rabu (10/1) ini, bahasannya paling mendekati realisasi.
Menurutnya, pada empat kali rapat yang telah dilaksanakan sebelumnya, pembahasan masih sebatas wacana dan selalu terkendala dengan pihak maskapai. ”Dari lima rapat yang pernah kami ikuti, baru ini yang paling mendekati realisasi,” katanya.
Sebagai tindak lanjut dari rapat pada Rabu (10/1) tersebut, Zainal mengungkap, pada akhir bulan Januari ini pembahasan soal umrah akan lebih dimatangkan lagi dengan melibatkan kepala Kemenag Situbondo, Bondowoso, Jember, dan Lumajang. Termasuk dengan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) se-Eks Karesidenan Besuki.
Zainal mengaku, pihaknya optimis rencana pemberangkatan umrah dari Bandara Banyuwangi ini bakal segera direalisasikan sebelum bulan Ramadhan.
”Kami optimistis sebelum Ramadhan pemberangkatan umroh bisa langsung dilakukan dari Bandara Internasional Banyuwangi meskipun dengan skema transit,” jelasnya.