Bandara Sibisa resmi melayani penerbangan perintis dengan rute Binaka-Sibisa-Binaka mulai 12 April 2019. Bandara ini terletak 18 km dari Kota Parapat, Danau Toba, tepatnya di Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba Samosir, Sumatra Utara.
“Dengan beroperasinya Bandara Sibisa ini, semakin memperbanyak alternatif menuju Danau Toba. Karena terletak di Kabupaten Toba Samosir. Jarak ke Kota Wisata Parapat sekitar 18 km, atau sekitar 20 menit perjalanan mobil,” ujar Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT), Arie Prasetyo, dalam keterangan tertulis, Jumat (12/4/2019).
Arie mengatakan posisi Bandara Sibisa cukup strategis, dan juga bersebelahan dengan lokasi Lahan Zona Otorita Sibisa, kawasan Resort Pariwisata sekelas Nusadua Bali yang akan dikembangkan oleh BPODT.
Bandara ini memiliki ukuran landasan pacu 1.200×30 meter, serta terminal penumpang yang baru dibangun. Saat ini, Bandara Sibisa masih di bawah pengelolaan UPT Kementerian Perhubungan, di bawah Ditjen Perhubungan Udara.
Saat ini Bandara Sibisa beroperasi sebagai bandara perintis. Namun ke depannya, dapat dikembangkan menjadi bandara kelas menengah untuk penerbangan short dan medium haul. Misalnya penerbangan pesawat kecil dan menengah ke Medan, Banda Aceh, Riau dan Kepulauan Riau, serta daerah lain di Sumatera Utara.
“Juga sangat berpotensi menjadi hub/pusat kegiatan olahraga dirgantara, serta penerbangan khusus atau charter flight,” tambahnya.
Dengan dibukanya Bandara Sibisa sebagai bandara komersial, menurutnya semakin menambah terbukanya akses pariwisata ke Kawasan Pariwisata Danau Toba yang merupakan Destinasi Pariwisata Prioritas.
Sementara itu Menteri Pariwisata Arief Yahya menerangkan Bandara Sibisa memiliki fungsi strategis. Percepatan pengembangan bandara akan menambah akselerasi pertumbuhan Kawasan Danau Toba. Belum lagi, Bandara Sibisa hanya 10 menit dari Kaldera.
“Kami berharap dengan beroperasinya Bandara Sibisa, ada banyak fungsi yang bisa dikembangkan di sana,” kata Arief.
Skenario pun disiapkan untuk Bandara Sibisa. Bandara ini disiapkan menjadi infrastruktur sport tourism. Olahraga dirgantara menjadi pilihannya. Diferensiasi nantinya akan diberlakukan di Bandara Sibisa.
“Bandara Sibisa juga difungsikan sebagai olahraga dirgantara seperti terjun payung dan lain-lain. Jadi nantinya Kawasan Danau Toba itu jadi paket lengkap. Di sana ada segarnya air danau dan air terjun, lalu kini ada olahraga dirgantara,” pungkas Arief.
Hegrah Al Ula, atau Madain Salih merupakan situs arkeologi di tengah padang pasir di wilayah…
Keberadaan pengemis di Arab Saudi semakin memprihatinkan. Menurut laporan, sebanyak 90 persen pengemis yang ada…
Tanah Suci Makkah adalah tempat paling mulia untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT karena di…
Penyelenggaraan ibadah haji 2024 terbilang cukup sukses, bahkan sangat memuaskan menurut catatan Badan Pusat Statistik…
Setidaknya ada 7 julukan bagi Kota Makkah. Kota yang paling suci bagi umat Islam ini…
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dituding mangkir dari panggilan Pansus Angket Haji DPR dengan…