Nusa Tenggara Barat (NTB) dikenal sebagai provinsi dengan keindahan alam yang luar biasa. Wilayah pesisirnya terlihat indah dengan pantai yang bersih. Pegunungan Rinjani di sana juga menjadi destinasi yang menarik pelancong.
Pemerintah berencana membangun Pelabuhan Gili Mas yang akan dikelola PT ASDP. Berikut ini adalah manfaat pelabuhan tersebut bagi pengembangan pariwisata di sana.
Menjadi tempat bersandar kapal wisatawan
Yacht dan kapal-kapal wisatawan akan menepi di sana. Penumpangnya akan turun ke darat untuk menghabiskan waktu mengunjungi berbagai destinasi wisata di NTB.
Gili Mas Memicu pembangunan tempat hiburan
Pelabuhan juga akan memicu pembangunan banyak fasilitas yang bisa menjadi destinasi baru, seperti amphitheatre, sea side walk, hotel, marina yacht, fasilitas pendukung marina, hotel, shopping center, bahkan welcome gate dengan arsitektur lokal.
Jadi pelabuhan petikemas
Gili Mas digadang-gadang akan menjadi pelabuhan peti kemas terbesar di wilayah timur Indonesia.
Dusun Teluk Waru, Desa Labuan Tereng, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) rencananya memiliki pelabuhan sepanjang 440 meter dan lebar sepanjang 26 meter dengan kedalaman laut mencapai 13 meter lebih.
“Untuk keseluruhan fasilitasnya, paling tidak pihak Pelindo III membutuhkan luas lahan sebanyak 50 hektar dan anggaran paling sedikit Rp 1,3 triliun,” ujar perwakilan manajemen Pelindo III, Danuwarsa.
Pembangunan jalan
Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid mengatakan sudah membuat desain perbaikan jalan dari Sekotong sampai Buwun Mas. Hal ini guna memudahkan konektivitas dari Pelabuhan Gili Mas menuju KEK Mandalika.
“Tapi setelah Buwun Mas menuju KEK Mandalika, bukan merupakan wilayah kita, kadi harus komunikasi dengan Pemerintah Provinsi (NTB),” ujar Fauzan.
Fauzan juga meminta Pelindo III tidak hanya memperhatikan pembangunan dan penataan di dalam pelabuhan, melainkan juga bagian luar. Dia berharap Pelindo III juga memperhatikan pemasangan penerangan jalan umum yang menuju area pelabuhan.
“Kalau bisa, bangunkan PJU satu km (kilometer) sebelum dan satu km sesudah pelabuhan,” ungkap Fauzan.
Fauzan juga berharap anggaran Corporate Social Responsibility (CSR) Pelindo III tidak hanya untuk membuat taman di area utama, namun bisa menyentuh pada kebutuhan masyarakat.