Festival Saribu Rumah Gadang akan meningkatkan kunjungan wisatawan. Terutama kedatangan wisatawan ke Kawasan Saribu Rumah Gadang (SRG). Acara ini merupakan branding pariwisata Solok Selatan.
Kabupaten Solok Selatan memiliki aset yang sangat berharga yaitu kawasan Saribu rumah Gadang. Pihaknya ingin menggali kembali budaya dan kesenian yang ada.
“Ini akan memperkuat branding pariwisata di sini,” kata konseptor Festival Seribu Rumah Gadang, Hartati di Padang Aro, beberapa waktu lalu.
Pada Festival SRG kali ini , kawasan saribu rumah gadang akan dibentuk menjadi seperti dahulu kala. Sepanjang jalan ada lima titik musik tradisi, dan lima titik silat yang digunakan untuk menyambut para tamu dan di jalan menggunakan obor.
Ia berharap dengan adanya festival SRG ini ninik mamak dan anak-anak muda mengenal kembali budaya yang ada di Solok Selatan, sehingga tidak menghilang.
Festival saribu rumah gadang
Festival saribu rumah gadang juga menghadirkan pelajar Taman Kanak-kanak dan diajak berkeliling kawasan serta mengunjungi empat museum pribadi untuk melihat benda-benda dan koleksi yang bernilai sejarah. Sedangkan untuk tingkat SMP akan dibawa ke istana balun dan mereka akan belajar budaya dan sejarah yang ada di sana.
Untuk tingkat SMA mengamati arak-arakan 10 tema budaya yang ada di Solok Selatan, mulai dari simpang pasar baru hingga lapangan bancah.
Di lapangan bancah akan dipamerkan barang-barang yang dibawa dan dijelaskan satu persatu.
Seluruh siswa yang ikut dalam kunjungan tersebut akan ikut dalam lomba esai singkat impresi pertama yang mereka lihat dan rasakan.
Selain itu juga ada penampilan kesenian di Panggung Anak Nagari dari berbagai sanggar dan komunitas.
Terakhir Festival ditutup dengan kesenian “memancuang alek” dari lubuak malako yang akan diperankan oleh tujuh orang aktor. “Kesenian ini sudah lama hilang dan akan coba ditampilkan kembali,” katanya.
Pembukaan Festival Seribu rumah gadang juga akan dihadiri oleh raja-raja yang ada di Solok Selatan serta ninik mamak (pemangku adat).