Kalau sudah menginjakkan kaki di Tanah Suci, peziarah dari Indonesia akan merogoh koceknya untuk memborong oleh-oleh. Tempatnya di Pasar Ja’fariyah, dekat pekuburan Ma’la: tempat para pembesar Quraisy, termasuk istri pertama Rasulullah: Khadijah, dimakamkan.
Tempatnya menyerupai hanggar besar yang di dalamnya terdiri ratusan toko atau kios. Barang-barang yang dijual adalah oleh-oleh, seperti kurma, aneka kacang Arab, alat elektronik, tasbih, sajadah, sorban, jam tangan, pakaian, dan banyak lagi.
Pasar itu berdiri megah dengan jalur pedestrian di depannya yang menjadi tempat peziarah. Masyarakat setempat sibuk berhilir-mudik di sana.
Pada musim haji 2018, jamaah memburu berbagai komoditas yang dijual di sana untuk menjadi buah tangan yang dibawa ke kampung halaman. Mereka mengincar kurma, parfum, perangkat shalat, dan pakaian.
Pedagang di sana menyambut kedatangan jamaah. Mereka meneriakkan kata-kata Indonesia untuk menarik hati jamaah sehingga mereka berbelanja di gerainya. “Indonesia bagus, murah. Ayo ayo,” kata puluhan pedagang di sana saling bersahutan.
Letak pasar itu tak jauh dari Masjidil Haram, sekitar seribu meter. Setelah beribadah, jamaah biasanya berjalan kaki menuju kesana melewati Terminal Syib Amir, Pemakaman Ma’la, dan sampailah mereka ke area pasar tadi.
Tokoh pers nasional Ilham Bintang punya pengalaman tersendiri mengunjungi pasar yang mirip Tenabang Jakarta Pusat ini. Berdasarkan catatannya di sebuah media daring, Ilham menuliskan, ada penjual di sana yang menggunakan bahasa Bugis untuk merayu jamaah Indonesia berbelanja di tempatnya.
“Masempo, masempo, Ting Ting, Syahrini, lengkap. Ayo mampir!”
Dengan mantra – mantra itu, para pedagang itu mengenalkan diri mereka kepada peziarah Indonesia. Mereka ingin menunjukkan kedekatannya dengan jamaah Indonesia. Banyak dari mereka berbelanja di sana.
Artinya, berbelanja di tempat itu sama seperti di Indonesia. Bisa menawar.
Pada Senin (1/4) siang, Ilham mendatangi pasar tersebut. Ketika itu ada ratusan pengunjung yang didominasi jamaah umroh asal Indonesia. “Dan tak sedikit yang berasal dari Sulawesi Selatan. Saya mengenali dari logat khas mereka di tiap kios yang saya kunjungi maupun sekadar berpapasan di area pasar,” tulis Ilham.
Para pedagang juga menyebut “Ting – ting dan Syahrini.” Apa maksudnya?
Menurut Ilham, ini adalah busana yang menurut si pedagang mirip yang dikenakan artis Ayu Ting – Ting dan Syahrini.
“Model bajunya berupa terusan dengan warna mencolok. Apakah betul itu persis model baju khas Ayu Ting Ting dan Syahrini, wallahualam. Yang saya tahu, karena artis pastilah baju mereka mencolok mata,” kata Ilham yang sudah lama menggeluti pemberitaan artis dan perfilman di Tanah Air.
Hegrah Al Ula, atau Madain Salih merupakan situs arkeologi di tengah padang pasir di wilayah…
Keberadaan pengemis di Arab Saudi semakin memprihatinkan. Menurut laporan, sebanyak 90 persen pengemis yang ada…
Tanah Suci Makkah adalah tempat paling mulia untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT karena di…
Penyelenggaraan ibadah haji 2024 terbilang cukup sukses, bahkan sangat memuaskan menurut catatan Badan Pusat Statistik…
Setidaknya ada 7 julukan bagi Kota Makkah. Kota yang paling suci bagi umat Islam ini…
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dituding mangkir dari panggilan Pansus Angket Haji DPR dengan…