Lomba Artikel

Berlayar Mesra di Danau Penuh Legenda

Rifina Fithrotunnisa

Eksplorasi Keindahan Danau Rawa Pening

Matahari semakin condong kearah barat. Cahaya nya yang semakin menguning membuat air di Danau Rawa Pening berkilau seperti lautan emas. Tak banyak yang tahu, bagaimana romansa menikmati senja di Danau Rawa Pening seraya berlayar di atasnya.

Tak banyak yang tahu, enceng gondok yang dinilai hama itu begitu kelihatan elok, dengan bunga ungu nya dan terhampar luas sepanjang mata memandang.

Genangan air yang luasnya 2.670 hektare itu memiliki pemandangan yang ciamik. Dikelilingi barisan bukit-bukit, memandang Rawa Pening dari angle tertentu seperti memandang mahakarya lukisan dari pelukis Yang Maha Agung.

Salah satu cara untuk menikmati keindahan Rawa Pening adalah berlayar diatasnya. Warga sekitar Rawa Pening menyediakan jasa perahu yang dibandrol +- Rp. 80.000,- per kapal, dengan kapasitas kapal maksimal 8 orang.

Kapal-kapal ini dihiasi oleh para pemilik se kreatif mungkin. Banyak kapal yang dihias dengan bentuk hati dan bunga-bunga.

Dalam sekali jalan, kapal motor itu akan membawa para pengunjung mengelilingi danau selama lima belas menit. Jam-jam terbaik untuk menaiki kapal yaitu diantara pukul tiga sore sampai maghrib tiba.

Pada waktu-waktu itu, matahari sedang bersinar indah-indahnya. Si pengemudi kapal semuanya ramah.

Walau dengan mesin kapal yang berisik, si pengemudi tetap berusaha memberikan informasi walau harus dengan agak berteriak supaya wisatawan tetap mendengar apa yang ia bicarakan.

Kapal mesin itu membawa para wisatawan menuju tengah danau. Melihat apa saja yang ada disana. Seperti hamparan enceng gondok, yang sudah menjadi tumbuhan yang tak dapat dipisahkan dari Rawa Pening, atau burung-burung liar yang berterbangan bebas.

Pengemudi kapal akan membawa wisatawan ke suatu titik dengan spot pemandangan paling bagus. Benar saja, hamparan danau yang dimahkotai bukit-bukit, dihiasi tumbuhan dan burung-burung, dan disempurnakan sinar mentari sore, berhasil menyihir para wisatawan.

Biasanya, para wisatawan akan mengeluarkan piranti memotret mereka dan mengabadikan momen ini. Pemandangan ini tak akan dapat dilihat tiap hari!

Danau Rawa Pening yang terletak di Kabupaten Semarang itu begitu mahsyur dengan cerita-cerita yang ada di dalamnya.

Mulai dari legenda Baru Klinting, seekor naga yang mencari ayahnya dan menguji kebaikan warga desa, atau mitos Bukit Cinta, yang apabila sepasang kekasih mengunjunginya, maka hubungan mereka akan segera kandas.

Pada beberapa waktu yang lalu juga, kabarnya Rawa Pening ditumbuhi daratan di tengahnya, selang beberapa bulan, daratan itu tenggelam lagi. Hal ini juga membuat pertanyaan bagi orang-orang tentang kemistisan Danau Rawa Pening.

Ah, tidaklah seru apabila mendengar cerita-cerita ini dari mulut ke mulut. Akan lebih afdhol apabila mengunjunginya, mendengar cerita dari orang-orang disana.

Pada waktu-waktu tertentu, Danau Rawa Pening dijadikan lokasi perlombaan perahu. Saat itu, keramaian akan tumpah di pinggir danau, pengunjung dari berbagai daerah akan menyaksikan olahraga yang menarik itu.

Hasil Danau Rawa Pening tidak hanya dapat dinikmati melalui pemandangannya saja. Enceng gondok yang terkenal menjadi hama, tidak selamanya merugikan. Di satu sisi, ia mendatangkan manfaat bagi masyarakat.

Apabila anda ingin membawa buah tangan dari Danau Rawa Pening, salah satu yang dapat dibawa adalah furniture yang terbuat dari enceng gondok.

Kerajinan tradisional ini dibuat dari enceng gondok yang dikeringkan, lalu dengan tangan dianyam menjadi barang-barang yang berguna, contohnya meja, kursi, keranjang, dan sebagainya.

Danau Rawa Pening juga ditumbuhi tumbuhan yang bernama genjer. Bagi masyarakat sekitar, genjer adalah kudapan lauk yang sangat lazim dikonsumsi. Biasanya, tumbuhan itu diolah dengan cara ditumis.

Bagi anda yang belum pernah mencobanya, jangan takut! Ia sangat nikmat. Gurih-gurih yang disertai rasa pahit yang tidak berlebihan.

Walau secara keseluruhan pemerintah belum secara khusus mengelola Danau Rawa Pening sebagai tujuan pariwisata, tak ada salahnya untuk mengeksplorasi keindahannya dan melakukan hal-hal menarik disana!

Tfanews.com

Recent Posts

Hegrah Al Ula, Saksi Bisu Kebeneran Kisah Nabi Salih dan Kaum Tsamud

Hegrah Al Ula, atau Madain Salih merupakan situs arkeologi di tengah padang pasir di wilayah…

2 months ago

Langkah Pemerintah Pakistan Kurangi Jumlah Pengemis di Arab Saudi

Keberadaan pengemis di Arab Saudi semakin memprihatinkan. Menurut laporan, sebanyak 90 persen pengemis yang ada…

2 months ago

7 Tempat Doa Mustajab di Makkah, Dengan Niat Ikhlas Insyaallah Terkabul

Tanah Suci Makkah adalah tempat paling mulia untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT karena di…

2 months ago

Begini BPS Melakukan Survei Kepuasan Jamaah Haji 2024, Independen Tidak?

Penyelenggaraan ibadah haji 2024 terbilang cukup sukses, bahkan sangat memuaskan menurut catatan Badan Pusat Statistik…

2 months ago

7 Julukan Kota Makkah dan Asal Usul Penamaannya

Setidaknya ada 7 julukan bagi Kota Makkah. Kota yang paling suci bagi umat Islam ini…

2 months ago

Dituding Mangkir dari Panggilan Pansus Haji, Ini Kegiatan Menag di Perancis

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dituding mangkir dari panggilan Pansus Angket Haji DPR dengan…

2 months ago