Berbuka puasa Ramadhan di pelataran Masjidil Haram menjadi daya tarik tersendiri bagi umat Islam. Sensasi yang ditawarkan memang sangat besar: bisa berbuka bersama jutaan jamaah dari penjuru dunia di masjid paling suci di dunia.
Lalu bagaimana caranya jika ingin berpartisipasi menyumbang makanan untuk berbuka puasa atau takjil bagi para jamaah di Masjidil Haram?
Pemerintah Arab Saudi melalui Otoritas Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi memiliki panduan bagi para jamaah yang ingin menyumbang takjil selama Ramadhan.
Perlu diketahui, bahwa menyumbang makanan untuk berbuka puasa di Masjidil Haram tidak bisa dilakukan secara mandiri, wajib melalui otoritas yang berwenang.
Jamaah yang ingin menyumbang wajib menyalurkannya melalui perusahaan katering atau pabrik penyedia makanan yang telah mendapat persetujuan dari Otoritas Makanan dan Obat Arab Saudi.
Buka bersama di Masjidil Haram digelar di pelataran masjid dengan menggunakan kain hamparan atau sufrah.
Sufrah ini nanti akan digunakan sebagai alas duduk sekaligus sebagai penanda tempat berbuka bagi para jamaah.
Bagi individu yang menyumbang, akan mendapatkan jatah dua kain sufrah, sedangkan untuk organisasi amal dan pendanaan abadi bisa mengajukan hingga 10 kain sufrah.
Disebutkan bahwa makanan untuk berbuka puasa terdiri dari kurma, kue, pastri dan jus. Sedangkan untuk aturan pengemasan makanan takjil, diatur lebih lanjut di laman aplikasi penyedia layanan takjil.
Tahun ini, Otoritas Arab Saudi menyediakan sebanyak kurang lebih 8,5 juta takjil bagi jemaah yang berpuasa di Masjid Nabawi selama Ramadhan.
Selain itu, pemerintah juga menyediakan air zamzam untuk lebih dari 45 juta penerima manfaat yang terbagi menjadi 2,5 juta botol di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dan menyediakan gelas minum di 18.000 pendingin air zamzam di seluruh Masjid Nabawi.
Selain itu, sebanyak 1.205 kran air minum telah siap dan disebar di halaman luar masjid.
Sebelumnya, Arab Saudi menargetkan 10 juta jemaah umrah datang dari luar negeri pada musim 1445 H. Sejumlah fasilitas turut diluncurkan untuk memudahkan pendaftaran dan mobilisasi jemaah.
Pendaftaran umrah bisa dilakukan melalui platform Nusuk. Aplikasi ini akan terintegrasi dengan aplikasi Tawakkalna untuk memverifikasi kesehatan pemohon izin.
Hegrah Al Ula, atau Madain Salih merupakan situs arkeologi di tengah padang pasir di wilayah…
Keberadaan pengemis di Arab Saudi semakin memprihatinkan. Menurut laporan, sebanyak 90 persen pengemis yang ada…
Tanah Suci Makkah adalah tempat paling mulia untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT karena di…
Penyelenggaraan ibadah haji 2024 terbilang cukup sukses, bahkan sangat memuaskan menurut catatan Badan Pusat Statistik…
Setidaknya ada 7 julukan bagi Kota Makkah. Kota yang paling suci bagi umat Islam ini…
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dituding mangkir dari panggilan Pansus Angket Haji DPR dengan…