Destinasi Nusantara

Bersepeda di Laut? Hanya Ada di Sulawesi Barat

Bersepeda umumnya dilakukan di darat. Tapi di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, malah ada wahana naik sepeda di atas laut. Seperti apa ya?

Selain memiliki keragaman tempat wisata, Kabupaten Polewali Mandar, yang terletak di Provinsi Sulawesi Barat, memiliki sejumlah wahana unik pendukung wisata yang sayang untuk dilewatkan. Salah satunya, wahana sepeda laut, yang berada di Dusun Bajoe, Desa Rea, Kecamatan Binuang.

Lokasi wisata sepeda laut ini dapat dijangkau pengunjung baik dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Berjarak sekitar 10 kilometer dari Ibu Kota Kabupaten Polewali Mandar, dengan waktu tempuh sekitar 15 menit saja.

Wahana Sepeda Laut ini menawarkan keindahan panorama alam laut Binuang yang dapat dinikmati dengan cara bersepeda berkeliling di laut lepas.

Berwisata dengan cara bersepeda menjelajahi laut lepas, dijamin memberikan sensasi tersendiri. Tidak hanya memacu adrenalin, tetapi juga membuat perasaan pengunjung menjadi lebih segar serta nyaman.

Di lokasi wisata ini, pengelola menyiapkan sedikitnya 9 unit sepeda laut, yang dapat disewa pengunjung dengan merogoh kocek Rp 10-15 ribu/jam.

Sore hari merupakan waktu yang paling pas dipilih pengunjung, jika ingin merasakan sensasi bersepeda di atas laut. Selain karena keindahan pantai berwarna biru yang memanjakan mata, pengunjung juga dapat menikmati indahnya sunset berwarna merah yang seolah tenggelam ke dalam lautan.

Sambil duduk di atas sepeda yang mengapung di tengah laut, momen tersebut sangat pas dipilih pengunjung, untuk mengabadikan photo terbaik, yang tidak akan terlupakan.

Kendati terlihat sederhana, berpeda di atas permukaan laut, ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Jika tidak cepat mengayuh, pengguna sepeda laut ini akan bergerak mundur lantaran terbawa gelombang.

Tidak jarang sepeda laut juga tidak bisa dikayuh, lantaran baling-balingnya tesangkut rerumputan ataupun tali yang hanyut di laut. Tetapi jangan takut, pengelola sepeda laut di tempat ini selalu siap siaga, untuk memberikan pertolongan jika terjadi gangguan tekhnis pada sepeda laut yang dikendarai pengungjung. Termasuk menyiapkan pelampung, buat pengunjung yang takut bersepeda di atas laut karena tidak bisa berenang.

“Perasaan seperti kaget apalagi karena ombak lagi tinggi jadi susah dikendalikan, tapi asyik, seru, puas..puas menikmati keindahan panorama alam, apalagi dengan sunsetnya,” ujar salah seorang pengunjung Nur Minari Dai.

Sepeda laut ini merupakan sepeda biasa yang dirakit secara khusus, pada bagian dikiri kanannya diberi pelampung menggunakan fiber berbentuk perahu. Untuk menjalankan sepeda tanpa mesin ini, bagian bawahnya diberi baling-baling yang digerakkan menggunakan rantai yang terhubung pada pedal sepeda yang dikayuh.

Pada bagian depan di bawah stir, diberi plat ringan berbentuk potongan papan, agar sepeda laut mudah digerakkan ke kanan ataupun ke kiri. Agar tidak mudah berkarat akibat terendam air laut, bahan yang dipakai untuk membuat rangka sepeda laut ini, menggunakan besi stainless.

Sunusi sang pengelola sepeda laut ini, mengaku ide membuat sepeda laut ini berawal dari keisengan saat diajak oleh rekannya untuk menyebrangi pulau.

“Awalnya sekedar iseng-iseng, waktu itu saya diajak teman untuk menyebrangi laut menggunakan perahu, namun saya jawab akan menggunakan sepeda hingga membuat teman keheranan,” ungkap Sunusi.

Sejak saat itu, Sunusi mulai terpikir untuk menciptakan wahana wisata baru yang belum ada di daerah ini. Dengan bermodalkan uang sebesar Rp 3,7 juta, dirinya mulai menciptakan satu unit sepeda laut yang jumlahnya terus bertambah, lantaran banyaknya warga yang terus berdatangan untuk merasakan sensasi bersepeda di laut lepas, yang tentunya harus diabadikan dengan berswafoto.

Pengunjung yang berdatangan tidak hanya dari dalam daerah saja, tetapi juga banyak yang berasal dari Kabupaten Tetangga, seperti Pare-Pare dan Makassar. Saat hari libur tiba, pengunjung wahana sepeda laut ini selalu membludak, terkadang banyak yang harus pulang, sebelum mencoba wahana yang satu ini, karena hari sudah malam.

Penasaran merasakan sensasi bersepeda di laut lepas, pastikan anda meluangkan waktu untuk mampir ke tempat ini jika berkunjung ke Polewali Mandar.

Marshal

Lihat Komentar

Recent Posts

Hegrah Al Ula, Saksi Bisu Kebeneran Kisah Nabi Salih dan Kaum Tsamud

Hegrah Al Ula, atau Madain Salih merupakan situs arkeologi di tengah padang pasir di wilayah…

2 months ago

Langkah Pemerintah Pakistan Kurangi Jumlah Pengemis di Arab Saudi

Keberadaan pengemis di Arab Saudi semakin memprihatinkan. Menurut laporan, sebanyak 90 persen pengemis yang ada…

2 months ago

7 Tempat Doa Mustajab di Makkah, Dengan Niat Ikhlas Insyaallah Terkabul

Tanah Suci Makkah adalah tempat paling mulia untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT karena di…

2 months ago

Begini BPS Melakukan Survei Kepuasan Jamaah Haji 2024, Independen Tidak?

Penyelenggaraan ibadah haji 2024 terbilang cukup sukses, bahkan sangat memuaskan menurut catatan Badan Pusat Statistik…

2 months ago

7 Julukan Kota Makkah dan Asal Usul Penamaannya

Setidaknya ada 7 julukan bagi Kota Makkah. Kota yang paling suci bagi umat Islam ini…

2 months ago

Dituding Mangkir dari Panggilan Pansus Haji, Ini Kegiatan Menag di Perancis

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dituding mangkir dari panggilan Pansus Angket Haji DPR dengan…

2 months ago