Kunci Ka’bah disimpan bersama keluarga Shaibi selama lebih dari satu abad. Kunci ini tidak dimiliki pemerintah Saudi karena Allah telah memilih pembawa kunci Ka’bah suci bertahun-tahun yang lalu.
Pada tahun ke-8 Hijrah saat kaum muslimin menaklukan Makkah, dan kemudian Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam bermaksud memasuki Ka’bah namun pintunya terkunci.
Masyarakat di sana melihatnya, dan memberitahukan kepada Nabi shalallahu alaihi wasallam bahwa kuncinya ada bersama Utsman Ibn Talha, yang bersembunyi di puncak Ka’bah.
Ketika Ali RA meminta kunci dari Utsman bin Talha, dia menolak menyerahkannya kepadanya. Namun, Ali menyambar kunci itu. Kemudian Ali membuka pintu gerbang Ka’bah. Nabi shalallahu alaihi wasallam kemudian masuk dan melakukan shalat. Pada saat itu Malaikat Jibril datang dengan membawa wahyu:
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.
Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat.” [Q.S. (4) : (58)].
Begitu Nabi shalallahu alaihi wasallam mendengar ayat Alquran ini, beliau memerintahkan Ali RA untuk mengembalikan kuncinya kepada Utsman Ibn Talha dan meminta maaf atas kejadian tersebut. Utsman Ibn Talha terkejut mengetahui Ali RA mengembalikan kuncinya setelah perintah Nabi shalallahu alaihi wasallam. Dia tidak dapat mempercayai fakta bahwa Nabi shalallahu alaihi wasallam yang telah menaklukkan Mekah, mengembalikan kunci untuknya.
Kemudian, Ali RA menjelaskan bahwa itu adalah perintah Allah Azza Wa Jalla yang menginginkan Utsman bin Talhah untuk terus memegang kunci Ka’bah.
Pada saat itu, Utsman Ibn Talha membacakan dua kalimat syahadat.
Utsman Ibnu Talha menerima Islam, segera setelah dia menerima Islam. Jibril AS datang sekali lagi dengan sebuah pesan dari Allah Azza Wa Jalla bahwa kunci Ka’bah akan tetap bersama keluarga Utsman Ibn Talha sampai hari penghakiman.
Kemudian, Utsman Ibn Talha RA menjadi salah satu sahabat terbesar Muhammad shalallahu alaihi wasallam dan seorang muslim besar.