Oleh: Irsyad
Bulan madu ke pantai-pantai di Bali mungkin terdengar sangat mainstream, bukan? Bagaimana jika trip bulan madumu ke surga? Ha apa? Ke surga? Maksudnya?
Ya artikel ini akan membahas pengalaman penulis menjelajah surganya Pulau Jawa, sebuah julukan bagi daerah kampung halaman presiden ke-enam republik ini, Pacitan “The Paradise of Java”.
Daerah ini terletak di selatan Pulau Jawa yang langsung dihempas oleh ombak-ombak besar lautan selatan Samudera Hindia.
Lalu apakah yang ditawarkan oleh Surganya Pulau Jawa ini untuk para pasangan yang sedang memadu kasih? Jika kamu mendamba pergi berpetualang dengan pasangan sah mu untuk mencari berbagai pesona alam Indonesia, kota Pacitan mungkin bisa dijadikan salah satu pilihan teratas.
Daerah ini memberikan pengalaman berpetualang ke berbagai sudut alam yang berbeda dari kota-kota di Indonesia lainnya, dari banyaknya goa, tempat bersejarah hingga belasan pantai yang berjejer menggoda.
Nah kali ini penulis akan membahas tentang trip di Pacitan khususnya mengenai perjalanan menuju pantai-pantai kece di daerah ini.
Ayo mari disimak sedikit cerita dari penulis yang baru saja selesai menikmati pacaran setelah nikah bareng istri, di daerah yang menarik, unik, dan tripnya anti-mainstream tapi tetap romantis berlapis-lapis. Berikut beberapa tips dan ulasannya;
1. Bulan madu ke Pacitan kudu pandai memilih destinasi pantai.
Banyak pantai yang bisa dipilih di daerah Pacitan. Dari yang mudah diakses melalui jalan raya seperti Pantai Teleng Ria yang dekat pusat kota ataupun Pantai Klayar yang sudah disinggahi jalan raya, hingga Pantai Ngiriboyo yang aksesnya bikin yang dibonceng harus turun-naik motor saking ganasnya medan terjal menuju pantai.
Banyaknya pilihan ini akan membuat bingung dan melahirkan banyak penyesalan jika tidak direncanakan terlebih dahulu.
Seperti paradoks pilihan, semakin banyak pilihan semakin banyak penyesalan. Jadi lebih baik cari informasi dan baca-baca dulu sebelum datang untuk berbulan madu di daerah ini.
Gampangnya lagi kita bisa memilih mau menjelajah ke timur atau ke barat dulu, dimana daerah Pacitan berada di tengahnya sebagai patokan. Hal ini akan mempermudah urutan pantai yang akan dijelajahi.
Masalah plang informasi insyaAllah sudah tersedia berbagai di berbagai persimpangan jalan. Kalau masih ragu jangan lupa download dulu peta offline di google maps, jadi jika kamu lost signal bisa akses peta tanpa harus tersambung koneksi internet
2. Bersiaplah merasakan sensasi pantai pribadi bersama tambatan hati.
Yup, jadi logikanya gini jika pilihan pantai di Pacitan banyak buanget tentu pengunjungpun bakal terdistribusi ke banyak pantai tersebut, bahkan di akhir pekan sekalipun.
Bisa jadi pantai yang kamu pilih bukanlah pantai yang overcrowded dan penuh sesak (baca: seperti pasar).
Saat penulis pergi ke Pantai Srau di hari Sabtu pagi yang cerah contohnya, kami langsung disambut pantai pasir putih berpulau karang dan berair biru, mirip di iklan-iklan biro wisata dengan pengunjung sangat sedikit.
Bahkan di satu bagian cekungan pantai hanya kami berdua saja menikmati birunya deburan ombak dan mentari pagi selatan Pulau Jawa ini. Selagi hanya berdua, (private beach atmosphere was detected) 😊, mau sun bath sampai kebakar matahari, hayo aja.
Mau foto jingkrak-jingkrak sampai foto pasca-wedding bisa dilakukan dengan asik tanpa harus terintimidasi oleh tatapan sirik banyak orang, bisa! Tapi ingat sopan santun tetap harus dijaga ya. Supaya berkah dan menghormati Yang Punya 😊.
3. Siapkan skill nyetir dan pilihlah kendaraan yang kuat nanjak dan remnya bagus.
Karena pengalaman saya semakin bagus pantai semakin terjal jalan yang harus dilalui. Jika kamu berniat menyewa sepeda motor di Pacitan untuk menjelajah berbagai pantai pilihlah sepeda motor yang tahunnya masih baru dan remnya joss.
Karena terjalnya jalan yang dihadapi bersama pasanganmu mungkin mirip-mirip dengan terjalnya proses mau akad nikah. Naik-turun, jalan berkerikil, dan penuh belokan tajam.
Bagi yang bawa mobil ataupun sepeda motor juga harus bersiaga dengan olah tangan diberbagai tikungan yang wow tajamnya.
Bagi pasangan yang dibonceng, nasehat saya tak apa mengalah untuk turun dulu dari jok belakang, jika sekiranya jalan terjal yang rusak meminta motor harus dituntun dahulu.
Karena pengalaman saya dengan istri hampir masuk jurang saat motor kami tidak kuat menanjak sehabis balik di Pantai Buyutan.
Tapi dibalik usaha tersebut yakinlah bulan madu kalian berdua akan terasa spesial karena banyak momen-momen kerjasama tak terduga. Hitung-hitung berkendara untuk pembukaan menjalani kehidupan yang panjang kedepannya.
4. Daerah yang pas untuk para penggila fotografi alam, landscape, dan panoramic
Tripod udah ready, kamera HP atau kamera aksi sudah di tangan, waktunya mengabadikan momen romantismu bersama pasangan dengan tangan sendiri.
Begitu juga bagi penikmat foto landscape alam akan sangat banyak spot-spot yang bikin memori kameramu penuh. Kenapa? Karena menurut saya pantai-pantai di Pacitan itu punya romantisme kebebasan tersendiri.
Terlebih lagi pantainya yang minim manusia bisa mencetak berbagai momen tak terduga.
Alamnya yang masih tak begitu sering dijamah menawarkan kebebasan untuk mengekspresikan berbagai suasana. Tapi ingat jangan lupa sama pasangan ya, kan ceritanya bulan madu sama yang tersayang bukan sama si lensa bidikan, hehehe.
Ya itulah beberapa ulasan mengenai perjalanan bulan madu penulis di Pacitan yang banyak menyimpan memori. Well, di luar itu semua travelling akan selalu memberikan sebuah pencerahan baru akan diri para pelakunya.
Apalagi saat bulan madu trip di daerah yang tak mudah dikunjungi seperti Pacitan, akan membuat pasangan kita tidak nyaman, gerah, capek, marah, jauh dari keramaian dan akses kemudahan kota besar.
Akan tetapi yakinlah saat itu akan ada berbagai sisi diri si doi yang bakal terpancar secara alami. Mungkin bisa dicoba nge-trip ke berbagai pantai di daerah Pacitan dengan keterjalan, dan medannya yang menguji kesabaran bersama yang tersayang. So, Selamat bulan madu ke surganya Pulau Jawa ini.
Hegrah Al Ula, atau Madain Salih merupakan situs arkeologi di tengah padang pasir di wilayah…
Keberadaan pengemis di Arab Saudi semakin memprihatinkan. Menurut laporan, sebanyak 90 persen pengemis yang ada…
Tanah Suci Makkah adalah tempat paling mulia untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT karena di…
Penyelenggaraan ibadah haji 2024 terbilang cukup sukses, bahkan sangat memuaskan menurut catatan Badan Pusat Statistik…
Setidaknya ada 7 julukan bagi Kota Makkah. Kota yang paling suci bagi umat Islam ini…
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dituding mangkir dari panggilan Pansus Angket Haji DPR dengan…