Kita telah mengetahui bawah Umroh menjadi salah satu ritual aktivitas ibadah umat Islam. Aktivitas ibadah ini sering disebut sebagai haji kecil. Semasa menunggu antrian haji yang lama disebabkan oleh sistem kuota yang diterapkan, umroh menjadi alternatif yang dilakukan para Jamaah.
Nah, perbedaan antara umroh dan haji itu sendiri terletak pada masa dan tempat pelaksanaanya. Jik haji hanya boleh dilakukan antara 1 Syawal hingga 13 Dzulhijah, maka umroh boleh dilakukan pada waktu kecuali hari-hari tertentu seperti hari Arafah pada hari ke-10 Dzulhijah dan Tasyrik pada hari ke-11, ke-12, 13 Dzulhijah.
Umroh sendiri memiliki niat dan tata caranya tersendiri, yang wajib calon jamaah pahami. Biasanya sebelum berangkat ke Tanah Suci, para calon jamaah terlebih dahulu melakukan manasek. Tujuannya agar mereka paham niat dan tata cara melaksanakan umroh. Namun nyatanya kadang masih ditemui jamaah yang bingug dan lupa niat serta tata cara melaksanakan umroh.
Melihat kejadian yang kerap terjadi ini, Ustad Abdul Somad (UAS) kemudian menghimbau kembali para jamaaah terkait tata cara pelaksanaan Umroh. Uniknya, penyampaian UAS ini, dilaksanakan di dalam pesawat jamaah menggunakan alat kendali suara yang biasanya digunakan oleh kru kabin untuk mengarahkan para penumpang.
Hal ini ia lakukan agar para jamaah terbekali pengetahuan mengenai hukum, rukun dan sunnah agar kelak ibadah di tanah suci berjalan lancar.
Tak hanya itu UAS juga mengingatkan kepada jamaah agar setiap jamaah menjalani ibadah umroh dengan mengutamakan kesabaran. Khususnya menghadapi cobaan yang melanda saat menjalani ibadah.
Hal ini iya tekankan kepada jamaah, karena setiap kesabaran yang dimiliki oleh jamaah, niscaya Allah akan memberikan balasan yang lebih besar. Bahkan balasan itu bisa berupa hal yang tidak kita sangka-sangka.
“Orang-orang yang sabar akan diberi Allah SWT balasan berupa sesuatu yang tak terhingga,” ucapnya.