Kepala Daker Makkah Subhan Chalid menjelaskan, layanan bus shalawat akan berhenti sementara. Tepatnya pada 6 Dzulhijah hingga 13 Dzulhijah atau tiga hari menjelang wukuf dan empat hari setelah wukuf.
Karena, seluruh bus shalawat akan digunakan untuk transportasi masyair. Semuanya dimanfaatkan untuk mengangkut jamaah haji menuju kawasan Arafah, Muzdalifah, dan Mina yang merupakan lokasi puncak haji.
Sementara, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis mengatakan, rute bus shalawat akan melewati seluruh akomodasi jemaah yang terbagi dalam tujuh zonasi di Makkah.
Ada tujuh zona hotel jamaah haji Indonesia, yaitu: Syisyah, Raudhah, Misfalah, Jarwal, Mahbas Jin, Rei Bakhsy, dan Aziziah. Jarak terdekat hotel jemaah Indonesia ke Masjidil Haram adalah radius 1000 meter.
“Dari hotel ke Masjidil Haram, mereka cukup satu kali naik bis dengan layanan 24 jam,” kata Sri.
Sri Ilham menambahkan, transportasi umum yang digunakan minimal pembuatan tahun 2015 dengan kapasitas maksimal 70 orang dan memiliki akses 3 pintu. Bus juga harus dilengkapi AC, global positioning system (GPS), serta alat pemadam kebakaran dan kotak P3K.
Hegrah Al Ula, atau Madain Salih merupakan situs arkeologi di tengah padang pasir di wilayah…
Keberadaan pengemis di Arab Saudi semakin memprihatinkan. Menurut laporan, sebanyak 90 persen pengemis yang ada…
Tanah Suci Makkah adalah tempat paling mulia untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT karena di…
Penyelenggaraan ibadah haji 2024 terbilang cukup sukses, bahkan sangat memuaskan menurut catatan Badan Pusat Statistik…
Setidaknya ada 7 julukan bagi Kota Makkah. Kota yang paling suci bagi umat Islam ini…
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dituding mangkir dari panggilan Pansus Angket Haji DPR dengan…
Lihat Komentar