Cerita Kiai Umar Disangka Orang Hadramaut

Bagikan

Pembimbing jamaah haji asal Papua KH Umar Bauw memiliki cerita menempuh perjalanan ke Tanah Suci. Mulai dari mengajari jamaah tayamum hingga sempat tertahan di bandara karena disangka orang Hadramaut.

Selama berada di dalam pesawat ke Jeddah, jamaah masih banyak yang tak mengetahui cara tayamum. Sehingga, ia harus membimbing satu persatu yang beranggotakan 450 orang itu.

“Saya bimbing tayamum di pesawat dari ujung ke ujung. Pesawatnya dua tingkat pula,” kata Kiai Umar saat baru tiba di Kota Makkah, Sabtu (20/7).

Menurut Kiai Umar, karena harus membimbing seluruh jamaahnya itu, maka tugasnya itu baru selesai ketika pesawat menjelang tiba di atas Yalamlam (Yaman). Jarak waktu Yalamlam adalah sekitar 20-30 menit dari Bandara King Abdul Aziz, Jeddah.

Sementara, penerbangan dari Makkasar ke Jeddah sendiri menempuh waktu sekitar 10 jam. “Makanya, nanti selesai umrah kita akan banyak memberikan bimbingan ibadah kepada jamaah kita,” kata Kiai Umar.

Ada insiden jamaah haji asal Papua

Selain itu, Kiai Umar menceritakan, setelah melayani jamaah, dia sempat menemui insiden. Ketika mendarat di Bandara Jeddah dia dicurigai bukan orang Indonesia. “Saya dikira orang Hadramaut. Mereka lama tak percaya padahal saya jelaskan bahwa saya orang Indonesia,” kata Kiai Umar.

“Mereka menjawab, masa orang Indonesia pakai bahasa Arab,” kata Kiai Umar yang menirukan ucapan mereka.

Kiai Umar sendiri memang fasih berbahasan Arab. Dia adalah pegawai Kanwil Kemenag Papua dan Ketua MUI Papua. Kiai Umar juga pernah bekerja di Jeddah dan Madinah. Dan, dia pun sudah lima kali menjadi petugas haji.

Bahkan, paspornya sempat ditahan ketika sampai di pemeriksaan imigrasi. Akhirnya, dengan penjelasan dan segala bukti yang dimiliki, para petugas bandara mempersilakan Kiai Umar untuk melanjutkan perjalanannya ke Makkah.