PPIH Arab Saudi mewajibkan dapur katering haji untuk mendistribusikan makanan kepada jamaah haji dalam kondisi hangat. Hal itu dimaksudkan untuk menjaga kesegaran makanan sehingga para tamu Allah termotivasi untuk mengonsumsinya.
“Makanan yang disajikan dalam kondisi hangat menandakan kesegaran dan kualitas yang baik,” ujar Kepala Seksi Konsumsi Daker Makkah Beny Darmawan.
Caranya bagaimana? Pihak dapur katering harus memasukkan makanan kedalam lemari penghangat. Jadi nasi box disimpan di dalamnya. Dari dapur masak dikirim ke penginapan beberapa jam sebelum dibagikan. Kemudian sampai di penginapan dihangatkan kembali. Setelah itu dibagikan kepada jamaah.
Selain itu, jamaah diminta untuk memperhatikan petunjuk penggunaan makanan paket yang diberikan oleh PPIH Daker Makkah. Hal tersebut bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya makanan kadaluarsa atau basi.
“Di dalam box sudah tertera maksimal jamaah haji diharapkan makanan maksimal dua jam setelah menerima makanan,” kata Beny.
Dia mencontohkan, misalnya jamaah haji menerima makanan siang yang didistribusikan mulai pukul 08.00 WAS hingga 11.00 WAS. Maka, jamaah haji diharapkan maksimal mengkonsumsinya hingga pukul 13.00 WAS.
Hegrah Al Ula, atau Madain Salih merupakan situs arkeologi di tengah padang pasir di wilayah…
Keberadaan pengemis di Arab Saudi semakin memprihatinkan. Menurut laporan, sebanyak 90 persen pengemis yang ada…
Tanah Suci Makkah adalah tempat paling mulia untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT karena di…
Penyelenggaraan ibadah haji 2024 terbilang cukup sukses, bahkan sangat memuaskan menurut catatan Badan Pusat Statistik…
Setidaknya ada 7 julukan bagi Kota Makkah. Kota yang paling suci bagi umat Islam ini…
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dituding mangkir dari panggilan Pansus Angket Haji DPR dengan…