Direktur Utama De Tjolomadoe Rachmat Priyatna mengatakan, kawasan wisata tersebut memiliki sejumlah tempat yang menarik dikunjungi. Pengunjung yang datang ke sana akan dimanjakan dengan sejumlah objek wisata yang inspiratif.
Pertama adalah museum. Di dalamnya terdapat koleksi arsip dan artefak dari Pabrik Gula Colomadu disertai dengan keterangan tentang sejarah bangunan tersebut.
“Termasuk perkembangan industri gula pada saat itu, di mana pada tahun 1925-1930 kita pernah menjadi pengekspor gula terbesar kedua di dunia,” katanya beberapa waktu lalu.
Selain itu, untuk meningkatkan ketertarikan pengunjung, pada bangunan tersebut juga terdapat ruangan dua dimensi yang bisa dimanfaatkan untuk swafoto.
De Tjolomadoe dan generasi penerus bangsa
Ia mengatakan saat ini jumlah sumber daya manusia di destinasi wisata tersebut ada sebanyak 32 orang. Meski demikian, untuk meningkatkan pelayanan, pihaknya akan menambah jumlah petugas.
“Kami akan menambah sekitar 4-5 orang, para petugas ini akan ada di beberapa titik. Pengunjung bisa bertanya tentang sejarah bangunan kepada para petugas tersebut,” katanya.
Pengunjung dapat dengan mudah mengunjungi destinasi wisata satu ini. Setelah mendarat di Bandara Udara Adi Sumarmo Solo, pengunjung dapat langsung mengendarai mobil menuju De Tjolomadoe.
Hanya menempuh waktu tempuh 10 menit, pengunjung akan sampai ke destinasi wisata satu ini. Pada malam hari area wisata ini menarik perhatian, karena bermandikan warna warni cahaya yang sangat indah.