Nuansa klasik Desa Zee Ain menjadi daya tarik banyak pihak. Salah satunya adalah pegiat seni. Sejumpulan orang mengenakan pakaian khas Arab berkumpul di sana.
Mereka mengenakan gamis putih dan udeng-udeng penutup kepala. Semuanya bergerombol meramaikan kawasan cagar budaya yang sudah kosong itu.
Semuanya memainkan peranan masing-masing. Aksi mereka direkam kamera dan menjadi tayangan video yang disunting untuk sebuah film.
Desa Zee Ain menggambarkan kehidupan masa lalu
Desa ini menjadi tempat yang pas untuk menggambarkan kehidupan masa lalu. Misalnya kehidupan masyarakat di sana yang gemar bertani di bagian dataran rendah.
Lalu konservasi alam di sana juga menjadi pemikat wisatawan dan ilmuwan untuk menggali konsep kehidupan tradisional yang mengutamakan keharmonisan alam.
Ada pertanian dan hutan yang menjadi penghasil udara segar dan makanan. Lalu ada desa yang dibangun dengan benteng yang menandakan tempat kehidupan manusia.
Pada bagian atas desa, masyarakat dulu kerap beristirahat di sana. sedangkan bagian bawah adalah tempat mereka beraktivitas.
Kini Kerajaan Saudi dan dunia menjadikan kawasan tersebut sebagai desa yang harus dilestarikan. Pada momen tertentu area tersebut dihiasi lampu-lampu indah sehingga bermandikan cahaya pada malam hari. Indah sekali.
Perkampungan ini berdiri dengan kokoh di atas area bukit yang sejuk. Jika dilihat dari kejauhan, desa itu akan tampak berwarna kecoklatan dengan bangunan-bangunan kubus. Ini adalah desain bangunan jadul khas masyarakat Arab.
Kemudian di bagian belakangnya tampak bukit batu yang besar. Ada juga sedikit area pepohonan nan hijau yang menampakkan keasrian.
Dibangun sebagai benteng di atas bukit, dan dikelilingi dengan pohon pisang dan bunga-bunga mawar, desa ini memiliki 49 rumah batu.
Nuansa asri terasa di luar area desa. Karena di sana terdapat aneka tetumbuhan nan hijau dan berbuah.