Di Indonesia banyak bangunan bersejarah dan situs sejarah yang usianya lebih tua dari negara Indonesia sendiri.
Berkunjung ke istana kerajaan kuno yang ada di Indonesia, kita akan dibawa untuk melihat kembali ke era di mana negara yang besar ini dulunya masih diperintah oleh kerajaan kuno, yang masing-masing wilayahnya terpisah.
Warisan sejarah dan budaya dari kerajaan-kerajaan itu masih terjaga sampai hari ini. Warisan tersebut masih bisa dikunjungi dan dipelajari, yang masing-masing menceritakan kisah-kisah dari generasi ke generasi.
Hingga saat ini, beberapa daerah di Indonesia masih dipimpin oleh raja. Sebagai contoh, Daerah Istimewa Yogyakarta yang sampai saat ini masih berada dalam kepemimpinan raja yaitu Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Keberadaan para raja tak lepas dari tempat tinggal yang sering disebut dengan Istana atau Keraton.
Selain menjadi tempat tinggal raja dan keluarga, istana atau keraton dibuka untuk umum sebagai sarana wisata yang memperkenalkan kepada masyarakat mengenai tradisi dan budaya. Terdapat museum dan beberapa telah dijadikan museum.
Ini dia Destinasi Tempat Wisata Kerajaan Di Indonesia;
Keraton Kasepuhan Cirebon merupakan istana tertua dari salah satu kerajaan kuno Islam di Indonesia yang masih sangat terpelihara dengan baik. Dibangun pada 1447 dengan campuran arsitektur dari Sunda, Jawa, Belanda, Islam, dan Cina.
Sampai saat ini masih ada keturunan Sultan yang masih tinggal di istana. Meskipun begitu, beberapa bagian Keraton Kasepuhan Cirebon dibuka untuk umum. Wisatawan dipersilakan untuk menjelajahi bagian-bagian istana. Termasuk ruang museum yang memamerkan pusaka kerajaan dan kereta perang.
Terletak di Provinsi Riau, istana ini merupakan peninggalan Kesultanan Siak Sri Indrapura yang memerintah dari 1723 sampai kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945. Istana ini dirancang oleh arsitek Jerman. Sehingga arsitekturnya mencakup Eropa dan pengaruh Melayu. Dekorasinya dipenuhi dengan ornamen dan perabotan dari Eropa.
Saat ini, istana menjadi objek wisata yang populer, menceritakan bagaimana kehidupan para bangsawan selama era tersebut. Wisatawan dapat mengamati berbagai senjata, peralatan, dan alat musik yang digunakan oleh para bangsawan.
Saat ini, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat masih dipimpin oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X. Berada di Daerah Istimewa Yogyakarta, Keraton Ngayogyakarta didirikan oleh Sultan Hamengkubuwono I pada tahun 1755.
Jika datang di waktu yang tepat, pengunjung dapat menyaksikan beragam upacara adat seperti Nyebar Udhik-udhik, Caos Dahar, Grebeg dan lain-lain.
Bukan hanya itu, masih ada pertunjukan seni, melihat koleksi keraton, pakaian adat hingga menyaksikan kegiatan para abdi dalam atau penjaga khusus keraton.
Serupa dengan Istano Silinduang Bulan, Pagaruyung juga berkali-kali terbakar. Istana yang sekarang berdiri merupakan replika dari aslinya yang terbakar habis di sebuah kerusuhan di tahun 1804. Setelah kembali didirikan, Istana terbakar kembali di tahun 1966.
Renovasi Istana yang kabarnya menelan biaya 20 Miliar itu kembali kebakaran hebat di tahun 2007, karena petir yang menyambar salah satu puncak istana. Istana tersebut dulunya merupakan kediaman raja Paraguyung dan merupakan rumah adat khas Minangkabau.
Hegrah Al Ula, atau Madain Salih merupakan situs arkeologi di tengah padang pasir di wilayah…
Keberadaan pengemis di Arab Saudi semakin memprihatinkan. Menurut laporan, sebanyak 90 persen pengemis yang ada…
Tanah Suci Makkah adalah tempat paling mulia untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT karena di…
Penyelenggaraan ibadah haji 2024 terbilang cukup sukses, bahkan sangat memuaskan menurut catatan Badan Pusat Statistik…
Setidaknya ada 7 julukan bagi Kota Makkah. Kota yang paling suci bagi umat Islam ini…
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dituding mangkir dari panggilan Pansus Angket Haji DPR dengan…