Bisa mendirikan salat lima waktu selama bulan Ramadan di Masjid Nabawi, Madinah mungkin menjadi salah satu hal yang diidamkan banyak muslim di Indonesia. Masjid yang mempunyai luas 100 ribu meter persegi itu selalu ramai dikunjungi jamaah.
Menambah kekhusyukan shalat di Masjid Nabawi yang penuh berkah itu, pihak pengelola masjid memanjakan para jamaah dengan aroma harum parfum yang disemprotkan sebanyak 20 kali dalam satu hari.
Kepala Departemen Wewangian di Masjid Nabawi Omar bin kata Abdul Aziz Al-Hindi mengatakan pemberian wewangian di masjid itu berlangsung selama bulan Ramadan untuk menjamin kenyamanan ibadah jamaah.
“Wewangian dan parfum terbaik diberikan selama Ramadhan untuk memastikan suasana spiritual bagi jamaah,” ujar dia dilansir dari Arab News, Jumat (8/4/2022).
Parfum sudah menjadi salah satu tradisi yang tak bisa dilepaskan dari budaya Islam. Bahkan kaum muslimin dianjurkan menggunakan wewangian saat menjalankan shalat.
Di masjid suci itu, wewangian biasa diberikan terutama di hari besar, seperti saat Idul Fitri dan bulan Ramadan, bahkan saat salat Jumat. Tak hanya itu, di Masjidil Haram, Makkah juga diberikan wewangian di hari-hari besar Islam.
Masih menurut sumber yang sama, sebanyak 700 gram parfum jenis oud terbaik digunakan untuk mengharumkan masjid. Kemudian, pada waktu antara shalat Magrib dan shalat Isya’ para jamaah ditawari minyak oud dan musk.
Arab Saudi terus meningkatkan pelayanan jamaah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dengan memanfaatkan teknologi terbaru.
Salah satunya, adalah dengan memanfaatkan fasilitas dua stasiun pendingin udara terbesar di dunia yang dipasang di Masjidil Haram untuk memastikan jamaah melakukan ibadah dalam suasana sejuk dan segar di dalam masjid.
Selain itu stasiun pendingin udara tersebut berperan dalam menjernihkan udara serta melembutkan dan mendinginkan suasana di Masjidil Haram terutama selama bulan suci Ramadhan yang merupakan puncak musim umrah.
Kepresidenan Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci berusaha untuk memastikan udara segar di dalam Masjidil Haram menggunakan teknologi pemurnian udara sinar ultraviolet.
Kepresidenan membersihkan pendingin udara di dalam Masjidil Haram sembilan kali sehari, sebelum melepaskan udara yang dirawat dengan baik ke dalam masjid.
Proses penyaringan udara yang menjamin kemurnian udara 100 persen dilakukan dalam tiga tahap, yaitu memindahkan udara ke filter menggunakan kipas, menangkap polutan dan partikel, dan kemudian mendorong udara bersih kembali ke luar.