Fakta Dibalik Gua Hira yang Jarang Diketahui Jamaah Umroh

gua hira

Bagikan

Gua Hira merupakan gua yang paling terkenal di dunia, khususnya bagi para pemeluk agama Islam. Sebab, di tempat ini lah Nabi Muhammad menerima wahyu Allah SWT untuk pertama kalinya.

Gua Hira menjadi saksi turunnya Surah Al-Alaq ayat 1-5. Gua ini merupakan tempat di mana Nabi Muhammad SAW menjalani hari-harinya sebelum menerima wahyu yang pertama tersebut.

Untuk ukurannya, gua ini tergolong kecil. Jangna bayangkan seperti gua-gua lain yang biasanya berukuran besar dan luas, gua ini cenderung kecil dan sempit. Lebarnya sendiri hanya sekitar 3 meter, sementara tingginya hanya 2 meter.

Gua bersejarah ini terletak di sebuah Gunung Jabal Nur. Letak gunung yang berarti cahaya ini kira-kira 4 km arah timur laut dari Masjidil Haram, Makkah. Ketinggian gunung ini tidak terlalu tinggi yakni di angka 281 m dengan panjang track pendakian sekitar 645 m.

Kontur Gua Hira

Gua ini berada di kontur yang berbatu di atas sebuah gunung. Untuk mencapai tempat ini, para jamaah harus rela melewati medan yang cukup berat untuk dilalui.

Banyak bebatuan yang ukurannya berbeda-beda, dari yang kecil hinga yang besar siap menghadang perjalanan Anda. Sementara itu, bebatuan tersebut bisa saja jatuh sewaktu-waktu. Maka para jamaah diminta untuk berhati-hati.

Namun saat ini telah dibuatkan tangga untuk mencapai ke gua ini. Tetapi hanya mencapai ke badan gunung saja. Namun masih ada jalan yang harus dilalui tanpa menggunakan tangga. Sehingga ekstra para jamaah diminta untuk ekstra hati-hati.

Tapi tenang, jika Anda mengalami kelelahan saat di tengah perjalanan, sudah disiapkan titik pos untuk beristirahat. Tepatnya ada tiga titik di mana para pendaki bisa beristirahat sejenak untuk kemudian melanjutkan perjalannya lagi.

Celah sempit untuk menuju ke Gua Hira. Berada di punggung Gunung Jabal Nur, Gua Hira memiliki celah dan lorong sempit untuk dilewati. Oleh sebab itu, para jemaah yang hendak memasukinya harus bergantian dengan jemaah lainnya.

Tidak menjadi tempat dalam rangkaian ibadah Haji. Meski termasuk tempat yang bersejarah untuk napak tilas, Gua Hira tidak termasuk tempat dalam rangkaian ibadah Haji yang wajib dikunjungi.