Tim Pengabdian Masyarakat Program Studi Kedokteran Penerbangan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) meluncurkan buku Kesehatan Haji Kedokteran Penerbangan sebagai panduan dasar dalam meningkatkan keamanan dan keselamatan terbang para calon jamaah haji.
Sebanyak 50 dokter spesialis kedokteran penerbangan se-Indonesia hadir dalam kegiatan bertajuk “Sosialisasi Pedoman Kesehatan Haji” ini, sebanyak 50 dokter hadir dalam acara yang terselenggara atas kerja sama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Penerbangan Indonesia (PERDOSPI).
Rangkaian kegiatan sendiri terdiri atas sosialisasi pedoman kesehatan haji serta panduan penggunaan aplikasi inovatif bernama “Fit To Fly” yang merupakan karya Tim Pengmas FKUI.
Tim diprakarsai dr Ferdi Afian ini membuat aplikasi berbasis teknologi untuk melaporkan kesehatan secara mandiri yang dapat digunakan oleh jamaah haji serta diharapkan dapat mempermudah tim medis untuk mencatat dan mengevaluasi kelaikan terbang para calon jamaah haji.
“pada Maret 2019, sosialisasi serta penyuluhan aplikasi Fit to Fly sudah diberikan kepada calon jamaah haji,” ucap Ferdi.
Lalu pada bulan ini, ia mengatakan akan digagas pertemuan yang ditargetkan kepada para tenaga kesehatan, yaitu para dokter spesialis kedokteran penerbangan.
Lebih lanjut, pada November 2019, ia menyebut akan melakukan sosialisasi kembali kepada kelompok Bimbingan Ibadah Haji atau KBIH di kota Mataram.
Buku panduan karya dr Ferdi dan tim dapat digunakan untuk membantu penilaian kelaikan terbang dalam pemeriksaan calon Jamaah haji. Gagasan yang dijalankan oleh tim Pengmas FKUI didasarkan atas data Jumlah jamaah haji Indonesia merupakan angka yang terbilang besar di Asia.
Buku serta Fit to Fly sebagai aplikasi yang ramah pengguna ini merupakan pengamalan ilmu dan teknologi kedokteran penerbangan bagi masyarakat.
Sehingga diharapkan, aksi nyata tersebut dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada para calon Jamaah haji di Indonesia.
“Kami juga berharap, terobosan yang kami gagas ini mampu mendukung pemerintah dan penyelenggara penerbangan lainnya dalam upaya melakukan penilaian istitha’ah kesehatan haji terkait kelaikan terbang,” sebut Ferdi.