(I Made Wirangga Kusuma)
Mengunjungi tempat-tempat wisata di Indonesia satu persatu tidak akan ada habisnya dan terus bermunculan eksistensinya.
Negeri yang terkenal akan garis kathulistiwanya ini membawa siapapun yang berkunjung ke Indonesia akan terpukau dan terpesona akan keindahan alam.
Tak hanya keindahan alamnya saja, budaya/kultur masyarakat Indonesia juga memiliki nilai lebih dalam promosi pariwisata Indonesia kepada dunia.
Salah satu yang menjadi daya tarik di bumi pertiwi ini adalah keberadaan sebuah pulau di ujung tenggara Pulau Bali, yakni Kepulauan Nusa Penida.
Kepulauan ini merupakan termasuk wilayah administratif Kabupaten Klungkung yang dibagi lagi menjadi tiga wilayah yang diantaranya Pulau Nusa Lembongan, Pulau Nusa Ceningan dan Pulau Nusa Penida.
Pulau yang dipisahkan dengan Selat Badung ini memiliki berbagai pesona wisata alam yang indah dan tentunya dengan jumlah yang cukup banyak.
Salah satu yang bisa menjadi referensi adalah kawasan Desa Bunga Mekar, Kecamatan Nusa Penida ini. Kawasan yang letaknya ujung barat Nusa Penida ini menawarkan nuansa wisata alam serta wisata rohani.
Mengapa penulis lebih selesa mengatakan garis wisata, karena di kawasan Bungamekar ini kita akan melewati beberapa jalan alternatif yang tak hanya menampilkan bangunan saja tetapi juga pemandangan yang indah.
Jarak yang ditempuh dari pusat keramaian Nusa Penida yaitu Pelabuhan Sampalan menuju Bungamekar sekitar 20 km, dengan kendaraan roda dua sekitar 49 menit atau 50 menit dengan mobil.
Perjalanan yang cukup jauh dan melelahkan tersebut akan terbayar dengan berbagai pemandangan yang indah seperti bisa melihat hamparan pantai dengan ombak yang tenang, kawasan jurang dengan hutan yang lebat, bukit kapur yang kokoh serta hamparan gardu pandang yang dapat melihat keagungan Gunung Agung.
Walaupun nama wilayahnya tidak familiar, tapi orang-orang pasti tau nama Pantai Kelingking dan Pura Mobil.
Ya, pantai yang juga bersebelahan dengan pura ini memiliki keindahan yang mustahil akan di dapat di tempat lain.
Pertama adalah anda bisa mengunjungi Pura Paluang. Pura yang terkenal dengan sebutan ‘Pura Mobil’ ini membawa kita penasaran beribu penasaran. Tempat ibadah Agama Hindu ini menampilkan suasana pura yang berbeda seperti pura lainnya di wilayah Indonesia.
Bagaimana tidak, beberapa pelinggih berbentuk layaknya kendaraan roda empat. Sampai saat ini belum ada sejarah yang jelas mengenai keberadaan pura ini.
Tetapi warga sekitar percaya pura tersebut memiliki kekuatan magis tertentu dan hal itulah yang membuat kultur/budaya sekitar menjadi pendukung pura ini sekaligus juga menjadi lokasi wisata.
Saat masuk ke Pura Mobil anda dihimbau untuk memakai kamben atau jarik untuk menghormati budaya dan kepercayaan Hindu Bali.
Berjalan hanya seratus meter saja, anda akan sampai menuju ke Pantai Kelingking. Perjalanan yang jauh dan penat anda akan terbayar penuh dengan pemandangannya.
Pengunjung akan diajak terus ingin berfoto ria sambil menuruni beberapa anak tangga alami yang ada.
Pasir yang putih, air yang biru jernih serta deburan ombak yang sayu membuat pengunjung ingin terus turun tebing secara perlahan.
Bentuknya yang seperti jari kelingking manusia membuat pantai ini dijuluki sebagai Pantai Kelingking.
Jalan menuju bawah cukup terjal dan tinggi, tapi bagi anda yang hobi dan sering mendaki gunung tidak menganggap jalur tersebut ekstrim.
Waktu yang ditempuh untuk turun menuju pantai bekisar 30 menit sampai 1 jam, mengingat pula jumlah wisatawan yang datang tidak sedikit. Biasanya wisatawan yang berkunjung berfoto dan selfie hanya sebatas pada tebing atas saja dan jarang turun menuju bawah tebing pantai.
Anda akan melupakan keinginan anda untuk berfoto dan malah terus ingin bersantai sambil menikmati hamparan pantai.
Untuk menempuh tempat ini dari Kota Denpasar, Pulau Bali dengan tiga cara, yaitu :
1. Melalui Sanur
Bagi anda yang ingin berkunjung ke Bungamekar, anda bisa melewati salah satu cara untuk menjangkau daerah ini dengan salah satunya melewati wilayah Sanur.
Pada saat anda sampai di Ngurah Rai Int’l Airport waktu pagi/siang hari, anda langsung dapat menuju wilayah Pantai Matahari Terbit dengan menggunakan taksi atau alat transportasi Trans Sarbagita.
Sesaat sampai di Pantai Matahari Terbit ada beberapa loket kapal penyeberangan disana dengan berbagai harga mulai Rp. 70.000.
Kapal yang digunakan adalah sejenis speed boat, jadi jangan khawatir akan waktu yang ditempuh.
Dari Pantai Matahari Terbit, pengunjung akan dihatarkan sampai ke Pelabuhan Sampalan, Nusa Penida.
2. Melalui Kusamba
Sama seperti halnya anda naik melewati Sanur, yang membedakan antara Kusamba dengan Sanur adalah letak pelabuhannya.
Sanur terletak di wilayah Denpasar yang jaraknya tak lebih 45 menit dari Ngurah Rai Intl Airport, sedangkan Kusamba terletak di wilayah Klungkung atau sekitar 2 jam dari Ngurah Rain Intl Airport.
Jalur Kusamba ini biasanya jarang digunakan wisatawan, karena jaraknya yang cukup jauh dari bandara dan pusat kota, melainkan pelabuhan ini biasanya digunakan warga lokal Pulau Bali atau warga perantau Nusa Penida.
Kelebihan jalur ini daripada Sanur adalah, jarak menuju Pulau Nusa Penida lebih singkat karena letaknya lebih berdekatan.
Bila melewati Sanur waktu yang dibutuhkan adalah sekitar satu jam, tetapi lewat Kusamba waktu relatif lebih singkat 30 menit. Harga kapal penyeberangannya pun lebih murah sekitar Rp.50.000 saja.
3. Melalui Padangbai
Padangbai merupakan salah satu lokasi penyeberangan dari dan menuju Bali yang terletak di Kabupaten Karangasem. Pelabuhan ini biasanya melayani penyeberangan lintas selat Lombok menuju Pulau Lombok serta pulau lain di wilayah Nusa Tenggara.
Namun, pelabuhan ini juga membuka layanan penyeberangan menuju Pulau Nusa Penida. Bagi anda yang ingin menjadi backpacker anda bisa membawa kendaraan anda menuju Nusa Penida dengan kapal roro/feri.
Biayanya bila diakumulasikan memang lebih mahal daripada biaya menggunakan boat, tetapi untungnya anda tidak perlu menyewa kendaraan apabila telah sampai ke Nusa Penida.
Biaya yang dikenakan menggunakan roro adalah minimum Rp.25.000 dan apabila anda membawa motor dikenakan Rp.30.000/unit sedangkan roda empat Rp.100.000/unit.
Tapi, apabila anda ingin berkunjung ke Nusa Penida, jadwal keberangkatan kapal roro sangat tidak terstruktur dan jelas, sehingga sering terjadi simpang siur informasi keberangkatan dan terkadang kapal tidak beroperasi dengan tanpa alasan yang jelas.
Bagi penulis yang pernah mengunjungi Nusa Penida dengan roro tidak merekomendasikan menggunakan roro menuju Nusa Penida dengan alasan tadi.
Sesampainya di dataran Nusa Penida anda bisa menyewa kendaraan roda dua dengan harga bekisar mulai Rp.70.000 atau bisa menyewa kendaraan roda empat dengan supir dan juga kendaraan bemo dengan harga yang bervariasi.
Lokasi anda kunjungi cukup banyak penginapan dari kelas murah hingga high cost. Liburan murah atau mahal semua tergantung pada cara anda semua menikmati liburan.