Gulat perempuan WWE untuk pertama kalinya digelar di Arab Saudi. Dalam kesempatan itu, Saudi bertindak sebagai tuan rumah gulat perempuan gaya besar yang menghadirkan pegulat pesohor Natalya dan Lacey Evans.
Gulat perempuan WWE ini digelar di kota Riyadh pada Kamis 31 Oktober 2019. Dua bintang gulat World Wrestling Entertainment (WWE) itu, Natalya dan Lacey Evans, tampil dengan “pakaian sopan”.
Selama tampil di atas matras, kedua pegulat perempuan itu mengenakan pakaian ala gulat yang ketat hingga kaki, namun mereka mengenakan kaos longgar, dilansir dari Tempo.
Dalam pertunjukan WWE Crown Jewel yang berlangsung di Stadion Internasional Raja Fahd, Riyadh, ditampilkan pula pertunjukan gulat gaya bebas pria.
Disaksikan pengunjung yang memadati stasion, pegulat Natalya mampu menaklukkan Lacey Evans. Usai laga, kedua pegulat itu memeluk beberapa penggemar perempuan dan mengajak foto bersama.
Di dalam stadion yang dapat menampung 8.000 orang penonton, digelar pula pertunjukan gulat gaya bebas antara mantan juara Tyson Fury dengan penantangnya, Braun Strowman.
Sebelum laga, Lacey Evans menulis di Twitter: “Ketika saya mendaftar di WWE, tujuan saya adalah bagaimana penampilan saya berdampak pada dunia dan orang-orangnya.”
Sementara, Natalya menulis: “Dunia akan menyaksikan. Saya sangat bangga mewakili divisi perempuan kami besok malam di #WWECrownJewel. Ini saatnya membawa yang terbaik, Lacey.”
Ajang Gulat Perempuan Saudi ini Juga Diikuti Pegulat Pria
Pegulat Saudi, Mansoor, yang akan menghadapi Cesaro, mengatakan kepada WWE.com bahwa banyak anggota keluarganya, utamanya yang perempuan, tidak sabar untuk menonton laga itu secara langsung.
“Betapa berartinya itu bagi adik perempuanku, yang mencintai WWE, betapa berartinya bagi keponakanku, yang mencintai WWE, dan bagi siapapun yang berfantasi dan bermimpi menjadi pegulat,” katanya.
Mansoor menambahkan: “Ketika saya mulai pertama kali menggeluti dunia gulat … saya mendapat banyak pertanyaan, ‘apakah perempuan akan bisa tampil di ajang gulat?’
“Tentu saja, itu akan benar-benar terjadi… Sekarang kaum perempuan dapat mengemudi. Yang terjadi sekarang adalah perubahan… Saya bangga sekali.”
Dalam beberapa tahun terakhir, Arab Saudi berupaya untuk melepaskan dari citra sebagai salah-satu negara paling represif di dunia terhadap perempuan.
Tahun lalu, negara itu mencabut larangan perempuan untuk menyetir mobil.