Hacker Dubai yang menamai dirinya OurMine meretas dan mengambil alih akun twitter resmi facebook pada Jumat sore, 7 Februari 2020.
Kelompok hacker Dubai ini menggungah pesan ke akun twitter dan instagram resmi facebook dan massenger. Dalam pesan tersebut, OurMine menyatakan bahwa bahkan perusahaan sebesar facebook bisa diretas.
“Well, even Facebook is hackable but atleast their security better than Twitter,”
Bahkan sekelas Facebook bisa dibobol, meskipun setidaknya keamanannya masih lebih baik daripada twitter.
Tidak hanya mengeluarkan statement dalam bentuk tulisan, OurMine juga mengunggah logonya di akun yang diretas.
Upaya yang dilancarkan OurMine ini untuk meretas akun perusahaan besar itu bertujuan untuk menunjukkan bahwa keamanan di dunia maya sangat lah rentan.
Pada Januari lalu, OurMine diberitakan telah meretas puluhan akun pribadi milik para anggota Nasional Footbal League Amerika Serikat, dilansir dari dnaberita.com
Setelah menerima laporan peretasan akun resmi facebook, pihak twitter langsung mengambil tindakan dengan mengunci semua akun diretas oleh OurMine.
Dalam pernyataan resmi, twitter menyatakan bahwa pihaknya segera setelah kami menyadari masalah ini, kami mengunci akun-akun yang diretas.
“Delalui pihak ketiga dan bekerja dengan kolega kami di Facebook untuk mengambil alihnya,” kata Twitter dalam pernyataan resmi.
Pola Peratasan Hacker Dubai
Peretasan terhadap akun facebook ini menunjukkan satu pola yang sama dengan yang terjadi pada peretasan NFL. Akun yang diretas tersebut disinyalir diakses melalui pihak ketiga, yaitu Koros.
Khoros merupakan platform pemasaran yang dapat disewa perusahaan untuk mengelola komunikasi media sosial mereka.
Umumnya, platform tersebut mengelola atau memilik akses ke kata kunci dan detail login klien mereka.Khoros tidak menjawab pertanyaan yang diajukan BBC.
OurMine merupakan kelompok peretas berbasis di Dubai yang beberapa kali menyerang akun-akun perusahaan dan figur terkenal.
Dulu, kelompok ini berhasil menembus akun media sosial milik pendiri Twitter, Jack Dorsey; petinggi Google Sundar Pichai; dan akun milik Netflix dan ESPN.
Kelompok tersebut mengklaim bahwa serangan ini dirancang untuk menunjukkan kelemahan keamanan. Tapi, mereka juga menyarankan pengguna untuk menggunakan layanan mereka untuk meningkatkan keamanan.