Blok-blok berisi tenant berjajar membentuk sebuah kawasan yang mengumpul mengeliling pohon-pohon besar. Posisinya berada dekat dengan Hall Basketball Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat. Area tersebut merupakan cikal bakal Halal Park yang digagas pemerintah.
Pekan lalu Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) resmi membuka miniatur arena bertajuk Moslem District Destination. Halal Park didesain menjadi ekosistem bagi pelaku industri gaya hidup halal di Tanah Air.
Memacu pertumbuhan ekonomi
Kehadirannya diharapkan bisa memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia secara umum. Pembangunan Halal Park akan memakan waktu setidaknya dua tahun. Miniatur kali ini merupakan langkah awal sebelum Halal Park yang sebenarnya akan dibuka.
Miniatur Halal Park menyediakan beragam tenant fesyen serta makanan dan minuman yang dapat dinikmati oleh para pengunjung. Sebagai koordinator pelaksana Halal Park, Kementerian BUMN berkontribusi menyediakan produk-produk Rumah Kreatif BUMN (RKB) dari beberapa perusahaan BUMN yang terdiri dari produk fesyen dan makanan minuman.
Ekosistem pariwisata
Halal Park akan menjadi ekosistem para pelaku bisnis yang bergerak pada industri gaya hidup halal dari hulu ke hilir. Tidak hanya sebatas pada bidang bisnis fesyen dan makanan dan minuman, tetapi juga bidang lain seperti pariwisata, pendidikan, dan keuangan.
Hal ini sejalan dengan potensi Indonesia yang diprediksi akan menjadi Top 10 ekonomi terbesar di dunia pada 2030. Berdasarkan standar Global Muslim Travel Index (GMTI), Indonesia telah dinobatkan sebagai nomor satu wisata halal bersaing dengan 130 negara lainnya, termasuk Malaysia, Turki, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Qatar, Maroko, Bahrain, Oman, Brunei dan negara lainnya.
Hal ini menjadikan industri gaya hidup halal sebagai angin segar bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Presiden Jokowi mengatakan, Halal Park merupakan komitmen pemerintah untuk selalu melibatkan para pelaku bisnis terutama UMKM dalam memajukan ekonomi nasional saat ini dan di masa yang akan datang.