Halal Park menjadi titik pengembangan wisata halal. Di sana terdapat pameran busana Muslim, kuliner halal, dan keuangan syariah.
Tempat ini diharapkan dapat mengintegrasikan tiga sektor ekonomi syariah, mulai dari keuangan syariah, keuangan sosial ziswaf, dan industri riil halal.
“Halal park akan menjadi tujuan orang-orang yang ingin menikmari berbagai hal,” ujar Pengamat Ekonomi Syariah, Irfan Syauqi Beik beberapa waktu lalu.
Halal Park ini menjadi showcase, semacam prototipe kawasan atau pusat yang merefleksikan pengembangan halal ekonomi di Indonesia.
Area tersebut dibuat dengan tujuan untuk pariwisata. Sehingga didalamnya dikembangkan tempat untuk produk seperti makanan, minuman, dan fesyen. Irfan mengatakan konsep dan gagasannya sangat baik.
Tinggal bagaimana pada tataran realisasi dan praktek yang dikembangkan bukan hanya halal produk sektor riil. Tapi juga harus terintegrasi dengan sektor keuangan dan ziswaf.
Contoh, Halal Park menyediakan ruang hanya untuk industri keuangan syariah. Metode pembayarannya melalui bank syariah, uang elektronik syariah, dan skema //payment// lain yang berbasis syariah.
Integrasi tersebut perlu dilakukan sebagai showcase proses kaffah dalam ekonomi syariah. Selain itu, harus ada juga ruang untuk ziswaf. Ada kampanye atau ajakan untuk berzakat, infaq, sodakoh dan berwakaf.
Hegrah Al Ula, atau Madain Salih merupakan situs arkeologi di tengah padang pasir di wilayah…
Keberadaan pengemis di Arab Saudi semakin memprihatinkan. Menurut laporan, sebanyak 90 persen pengemis yang ada…
Tanah Suci Makkah adalah tempat paling mulia untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT karena di…
Penyelenggaraan ibadah haji 2024 terbilang cukup sukses, bahkan sangat memuaskan menurut catatan Badan Pusat Statistik…
Setidaknya ada 7 julukan bagi Kota Makkah. Kota yang paling suci bagi umat Islam ini…
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dituding mangkir dari panggilan Pansus Angket Haji DPR dengan…