Periode Dinasti Mamluk antara 1250-1517 adalah masa kekuasaan kesultanan yang paling terkenal. Salah satu faksi Mamluk di Mesir berhasil mengambil alih kekuasaan dari penguasanya, yang ketika itu dipegang oleh Dinasti Ayyubiyah.
Mamluk ini semula hanya prajurit budak yang berasal dari suku-suku bangsa Turki. Drajat keprajuritan mereka naik setelah berhasil memanfaatkan kondisi Dinasti Ayyubiyah yang kala itu sedang melemah. Momentum ini dimanfaatkan dengan baik oleh mereka.
Status kewargaan mamluk ini memang budak belian para khalifah Islam kala itu. Namun, mereka bukan budak belian sembarang, mereka ksatria, statusnya lebih tinggi dari budak belian biasa.
Salah satu buktinya adalah, bahwa budak biasa tidak diizinkan membawa senjata, mereka juga dilarang melakukan aktivitas tertentu. Aturan ini tidak berlaku bagi mamluk. Mereka piawai memainkan senjata.
Mamluk menyebar di banyak wilayah yang dikuasai dinasti-dinasti Islam. Yang di Mesir, sejak masa Dinasti Ayyubiyah hingga Kesultanan Utsmaniyah, mereka bahkan sudah tidak bisa lagi dianggap budak. Status sosial mereka bahkan di atas orang merdeka pada umumnya.
Prajurit Mamluk ini menciptakan kelas kesatria khusus dan punya kedudukan politik penting.
Ada yang menarik dari sepak terjang pasukan Mamluk ini, yaitu saat terjadi Perang Salib. Saat tentara Salib yang notabene umat Kristiani, ingin merebut kembali Tanah Suci, pasukan mamluk berhasil menghalau mereka.
Pada abad ke-13 M, pasukan Mongolia mengumpulkan segenap kekuatan besar-besaran. Mereka mempersatukan kekuatan suku-suku di Dataran Tinggi Mongolia. Lalu membuat strategi baru untuk melancarkan serangan ke wilayah Barat.
Pasukan Mongol menyapu bersih wilayah Selatan dan Barat tanpa pandang bulu. Pasukan yang disebut bengis ini tidak membantai musuh yang tidak mau tunduk. Hingga tiba di Pertempuran Ain Jalut, yang berlokasi di Laut Galilea.
Dalam Pertempuran Ain Jalut, Pasukan Mongol mengalami kekalahan telak. Kekalahan ini sekaligus menjadi penanda bahwa selama lebih dari 60 tahun, pasukan yang tak pernah mengalami kekalahan, akhirnya tumbang juga.
Peristiwa ini mengharuskan Pasukan Mongol harus menarik diri dari Levant. Kekalahan Mongol di tangan Pasukan Mamluk ini sekaligus mencegah arus serangan pasukan bengis ini ke wilayah Afrika Utara, termasuk Kairo.
Dinasti Mamluk terus berkuasa selama berabad-abad. Hingga tiba saatnya Daulah Utsmaniyah berkuasa. Namun, kemenangannya di Ain Jalut membuat ingatan umat Islam tidak bisa melupakannya.