“Kereta Haramain akan menempuh perjalanan dari Jeddah menuju Kota Ekonomi Raja Abdullah. Kecepatan kereta ini mencapai 200 KM per jam. Dari sana kereta akan melanjutkan perjalanan menuju Madinah dengan kecepatan 300 KM per jam. Waktu tempuh sekitar 102 menit.”
Pengumuman itu disampaikan masinis kereta Haramain Abdullah al-Ahmadi pada Selasa 25 September 2018. Ketika itu, penumpang yang dibawanya adalah pelayan dua kota suci Raja Salman bin Abdul Aziz.
Tidak main-main, kalau raja sudah turun, maka akan ada seabrek pejabat yang mendampingi. Praktis kebanyakan seat rangkaian Kereta Haramain penuh.
Ahmadi menjelaskan, mengemudikan kereta listrik berkecepatan tinggi bukan hal sulit. Namun, hal yang terberat baginya adalah memastikan keselamatan semua penumpang. Terlebih mereka adalah pentolan Kerajaan Saudi. Rasanya ngeri-ngeri sedap!
Sebelum resmi menjadi masinis Haramain, Ahmadi meninggalkan Saudi selama lima tahun. Dia menuntut ilmu di negeri tempat Islam pernah berjaya, Spanyol. Dulu disebut Andalusia.
Di sana dia dilatih mengemudikan berbagai jenis kereta berkecepatan tinggi. Dia hapal betul tombol apa yang harus ditekan. Intinya mulai A sampai Z dia sudah memahami harus berbuat apa dengan kereta yang dikemudikannya.
Hegrah Al Ula, atau Madain Salih merupakan situs arkeologi di tengah padang pasir di wilayah…
Keberadaan pengemis di Arab Saudi semakin memprihatinkan. Menurut laporan, sebanyak 90 persen pengemis yang ada…
Tanah Suci Makkah adalah tempat paling mulia untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT karena di…
Penyelenggaraan ibadah haji 2024 terbilang cukup sukses, bahkan sangat memuaskan menurut catatan Badan Pusat Statistik…
Setidaknya ada 7 julukan bagi Kota Makkah. Kota yang paling suci bagi umat Islam ini…
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dituding mangkir dari panggilan Pansus Angket Haji DPR dengan…