Hijir Ismail dan Jumlah Pahala Mengerjakan Shalat di Dalamnya

hijir ismail

Bagikan

Menjalankan shalat dan berdoa di dalam Ka’bah mungkin menjadi keinginan setiap umat muslim di dunia ini. Namun, keinginan itu tidak mudah untuk dilaksanakan. Nah, bagaimana dengan shalat di Hijir Ismail?

Mengerjakan shalat dan berdoa di dalam Hijir Ismail, konon memiliki pahala yang sama dengan shalat di dalam Ka’bah.

Menurut buku berjudul Sejarah Haji & Manasik yang ditulis oleh Zuhdy, bahwa kesamaan pahala shalat di dalam Ka’bah dan di Hijir Ismail itu memiliki dasar yang kuat.

Kisahnya, pada suatu hari, Aisyah RA sangat menggebu-gebu ingin mengerjakan shalat di dalam Ka’bah. Namun, melihat hal tersebut, Nabi Muhammad SAW malah menyurushnya mengerjakan shalat di Hijir Ismail.

Dalam peristiwa itu, Nabi Muhammad menyatakan bahwa Hijir itu meruapakan bagian dari Ka’bah. Dan mengerjakan shalat di sana memiliki nilai pahala yang setara.

Jika dilihat dari bentuknya Hijir ini masih merupakan bagian dari Ka’bah. Tepatnya berada di bagian utara Ka’bah yang membentuk setengah lingkaran.

Lantas, bagaimana tempat ini bisa disebut sebagai Hijir Ismail? Ceritanya, Nabi Ibrahim AS pernah membuat suatu tempat untuk berteduh. Tempat itu terbuat dari Pohon Arok yang berada tepat di sisi Ka’bah. Tempat berteduh ini kemudian menjadi tempat Nabi Ismail dan Siti Hajar.

Ukuran Hijir Ismail yang Berada di Sisi Ka’bah

Setengah lingkaran Hijr ini membentang sepanjang 21,57 meter. Garis tengah dari Rukun Hajar Iraqi dan Rukun Syami 11,94 meter, dan dinding dari Kakbah ke bagian dinding dalam 8,42 meter.

Di dalam Hijir yang kecil itulah yang menjadi rebutan jemaah haji untuk masuk, shalat dan berdoa meminta apa saja sesuai keinginan masing masing.

Dilansir dari buku Rujukan Utama Haji & Umrah untuk Wanita karya Dr. Ablah Muhammad al-Kahlawi, bahwa di dalam kitab Akhbar al-Azaraqi disebutkan Hijir mulanya adalah kandang kambing milik Nabi Ismail.

Selain itu, Hijir itu juga disebut dengan al-hathim atau yang hancur atau dinding Kakbah. Dari beberapa pendapat ulama bahwa nama al hathim disematkan pada Hijir Ismail, selain juga pada Multazam dan tempat diantara sumur zamzam, Maqam Ibrahim dan Kakbah.