Ka’bah merupakan rumah Allah yang paling mulia. Di sana jutaan manusia bersimpuh pada kekuasaan Allah yang Maha Besar. Manusia bisa menangis, bersimpuh dan mengadu kepada sang Khalik di depan Ka’bah.
Nabi Ibrahim AS lah yang membangun Ka’bah ini, atas perintah dari Allah SWT. Banyak sekali keistimewaan yang dapat kita saksikan hingga saat ini.
Bangunan yang juga berfungsi sebagai kiblat ini memang sangat istimewah. Bahkan tidak ada satu burung pun yang berani hinggap di dindingnya.
Selain itu masih banyak lagi keistimewaan Ka’bah yang bisa kita saksikan hingga saat ini. Berikut kami rangkum beberapa keistimewaan bangunan suci ini.
Menurut Imam Az-Zarkasyi mengenai hikmah dan rahasia mengapa Baitullah ini berada di tempat yang sangat gersang yaitu di Makkah?
Kita bisa mendapati jawaban darinya bahwa sesungguhnya Allah bisa saja menempatkan Rumah Allah ini di mana pun sesuai dengan kehendak-Nya. Namun pilihan yang sudah ditakdirkan itu tentu mengandung banyak hikmah.
Dalam kitabnya yang berjudul I’lam as-Sajid bi Ahkamil Masajid, Imam Az-Zarkasyi memaparkan alasan-alasannya sebagai berikut:
Hikmah dan Keistimewaan Ka’bah
Pertama, Tidak ada hewan yang berani hinggap di dinding-dindingnya. Meskipun burung itu bisa terbang sesuka hati, namun tak satu pun yang berani menghinggapinya.
Kedua, Sebagai penanda kesuburan. Tahukah Anda bahwa apabila hujan deras mengguyur setiap sisi dari Baitullah ini, maka bisa dipastikan seluruh penjuru dunia akan mengalami kesuburan.
Namun jika hujan membasahi satu sisinya saja, maka itu adalah penanda akan ada kemarau di bagian dunia tertentu.
Ketiga, Saat terjadi badai atau hujan yang terlalu deras maka airnya itu tidak akan bisa menggenangi Ka’bah, atau bahkan sampai menenggelamkannya.
Dan uniknya air itu hanya akan berhenti di sekelilingnya saja. Imam az-Zarkasyi menyebutkan bahwa yang demikian terjadi kepada bahtera Nabi Nuh as.
Keempat, Karena kondisi tempat yang sebegitu gersang, orang yang memasukinya akan tunduk, khusyu’ dan menanggalkan semua simbol kepongahan dunia.
Kelima, Doa Nabi Ibrahim as. yang dinukil di awal. Karena Allah kabulkan, Makkah memiliki daya tarik sendiri, yang lebih kuat daripada tarikan magnet kepada besi.
Setiap insan yang belum, akan dan sudah mengunjunginya, senantiasa terbayang selasar surga menghampar, yang tak pernah sepi ditapaki kaki-kaki pejuang syiar. Walllahua’lam bi muradihi.