Oleh Deddi Gunawan Hutajulu
Bisakah kalian bayangkan berendam di air hangat sembari menikmati punggung bukit yang memesona dan dielus angin sejuk? Itulah sensasi paling kentara saat berendam di kolam pemandian alam (hotspring) Pariban.
Pemandian ini berada di Desa Sidebuk-Debuk, Tanah Karo, Sumatera Utara. Pintu masuknya melalui desa Doulu, berjarak sekitar 3 Km dari Kecamatan Sibolangit, Tanah Karo. Setelah melintasi beberapa lokasi pemandian air panas dan lokasi Geothermal milik PT Pertamina, di ujung jalan, kita akan sampai ke lokasi terminal angkutan. Dari lokasi terminal angkutan itulah, akses ke dalam pemandian Pariban. Sepanjang jalan aroma belerang begitu kentara.
Download Guide to bodybuilding movements PDF 2021 4 weeks for everybody bodybuilding room in agen, jean baptiste de baudre high school – (lot-et-garonne).
Meski muncul belakangan, pemandian alam Pariban justru menjulang mengungguli pemandian lainnya di Desa Sidebuk-Debuk, Tanah Karo, Sumatera Utara. Sejak dibuka pada 2010, daerah wisata ini tidak langsung digemari orang. Pemilik Pemandian Pariban, Model Surbakti (63) banting tulang untuk membangun lokasi wisata ini agar menarik dan unik.
Tantangannya waktu itu, lokasi pemandian ini berada di ujung jalan, dan berada diantara ladang-ladang penduduk. Akses jalan, ketika itu, sangat buruk, sehingga orang enggak berkunjung Namun seiring waktu, Pariban menjadi satu-satunya pemandian alam air panas yang paling digemari pengunjung. Tak kurang dari 4000 pengunjung menyambangi pemandian ini setiap bulannya. Semua itu berkat kerja keras Model Surbakti dalam mengelola dan mengemas destinasi wisatanya.
Menurut Model Surbakti, ada beberapa alasan mengapa pemandian Pariban ini menjadi begitu terkenal dibanding pemandian lain. Pertama, secara konsep. Pemandian Pariban didesain untuk wisata keluarga. Disediakan lima kolam dengan tingkat kepanasan air yang bervariasi, dari yang panas, sedang dan hangat sehingga para pengunjung bisa memilih berendam di kolam tertentu. Ada satu kolam yang cukup luas yang bahkan anak balita pun bisa berendam di sana, karena kehangatan airnya cocok buat anak-anak.
Selain itu, ada waterboom dengan kolam air dingin segar. Anak-anak dan orang dewasa sangat menyukai kolam air dingin ini. Di sebelah kolam air dingin juga terdapat satu kolam air hangat dengan dilengkapi satu wahana berupa ember besar yang ditaruh di atas untuk menampung air. Ketika sudah penuh, ember itu akan terbalik sehingga air didalamnya tumpah. Begitu ember kosong, air kembali mengisi ember. Begitu seterusnya.
Sementara itu, di dekat kolam disediakan pulau kelinci dan taman bunga, sedangkan parit batas antara pulau kelinci dengan taman dijadikan kolam ikan mas. Selain itu ada juga tiga kolam ikan emas, dua kolam ikan hias dan satu kolam ikan lele jumbo. Sehingga selain berenang dan berendam, para pengunjung bisa melihat-lihat kelinci berkeliaran di taman atau mengamati ikan-ikan di kolam. Jika berminat, pengunjung juga diperkenankan memberi makan ikan dengan pelet yang harus dibeli seharga Rp 2.500 per bungkus.
Kedua, disediakan lesehan untuk pengunjung yang hendak beristirahat usai berendam. Kemudian ada aula untuk acara-acara khusus dan restoran yang menyediakan beragam makanan dan harganya terjangkau. Restoran ini dibangun di dekat kolam air dingin, sehingga pengunjung bisa menikmati pemandangan ikan-ikan berenang atau memandangi punggung Gunung Sibayak. Disediakan pula rute balapan motor ATV bagi anak-anak dan remaja.
Ketiga, pemandian ini mengedepankan kebersihan. Sejauh mata memandang, lokasi pemandian ini benar-benar bersih, dengan hembusan angin sejuk dan pemandangan hijau. Kolam pemandian ini tepat berada di kaki Gunung Sibayak. Karena itu, amat menakjubkan bisa memandangi punggung dan puncak Sibayak sambil berendam di dalam air hangat.
Jika pengunjung merasa sudah puas berendam, mereka bisa membilas tubuhnya dengan air dingin atau air hangat di air pancuran dekat kolam air panas. Bisa juga membersihkan badan di dalam kamar mandi. Kamar mandinya cukup banyak, sehingga pengunjung bebas memilih mau bersih-bersih di ruang kamar mandi mana. Harga tiket masuk ke pemandian ini terbilang murah, hanya Rp 10.000.
Sebagai lelaki yang gemar jalan-jalan, Model Surbakti pandai mengkloning hal-hal baik. Dari hasil berkelana ke berbagai negara, seperti Jepang, Dubai, New Zealand dan Belanda, Surbakti belajar untuk mengelola wisata alam. “Ketika di Jepang saya belajar bagaimana memanfaatkan lokasi di dekat gunung untuk diolah jadi wisata alam. Kenapa mereka bisa, saya tidak? Padahal Tanah Karo ini jauh lebih indah dari tempat yang saya kunjungi,” bebernya.
Tak hanya berpelesir ke luar negeri, Model Surbakti juga doyan berwisata di tanah air. Ia wara-wari ke berbagai pelosok negeri demi menikmati wisata alam sembari mempelajari bagaimana cara memajukan satu destinasi wisata. “Alam kita ini memang anugerah Tuhan. Udaranya sejuk sekali. Tapi yang namanya bisnis wisata, perlu ada sentuhan tangan kita, biar makin banyak yang bisa menikmatinya,” timpalnya.
Model bercerita, bagaimana nekatnya dia mengubah ladangnya yang seluas 1,5 hektar itu menjadi lokasi pemandian. Ketika itu, para peladang lainnya justru menganggap tindakannya itu bodoh. Tetapi modal pengalamannya keliling dunia telah membuka mata batinnya sekaligus meyakinkannya kalau bisnis wisata ini bakal meledak. “Saya kan bukan anak sekolahan. Pendidikan formal saya memang rendah, tetapi sekolah saya ya belajar dari alam dan dari banyak orang. Itu yang membantu saya berpikir matang,” terang lelaki yang cuma tamat SMP itu.
Dengan modal ladang, semangat berbisnis dan mendapat dukungan dari empat anak-anaknya (yang sudah tamat sarjana), Model Surbakti mantap hati membangun wisata pemandian air panas. “Di ladang kami waktu itu sudah ada dua sumber air panas. Tinggal bangun kolam. Ya saya mulai,” imbuhnya.
Setelah bekerja keras membangun berbagai fasilitas wisata, dan sedikit usaha promosi lewat selebaran, perlahan namun pasti, pemandian alam Pariban kini dikenal luas oleh publik Sumatera Utara. “Bahkan sekarang sudah viral di media sosial dan youtube. Terima kasih kepada siapapun yang membuat video dan foto-foto itu dan yang menyebarluaskannya. Jadi terkenal kolam kita ini,” pujinya.
Elisabeth (30), seorang pengunjung menurutkan perasaan bahagianya bisa mengunjungi Pariban. Sore itu ia datang bersama keluarganya, satu mobil. “Pariban ini sudah menjadi langganan kami sejak dua tahun lalu. Kami sering berkunjung ke sini. Tempatnya bersih dan nyaman. Enak untuk liburan keluarga,” pungkasnya. (*)
